Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat, dibutuhkan pembiayaan sebesar Rp67.803 triliun untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) di 2030.
Plt. Deputi Bidang Kemaritiman dan SDA Kemaritiman dan SDA Kementerian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto mewakili Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan, selisih kebutuhan pendanaan yang masih harus dipenuhi mencapai Rp14.108 triliun.
"Setelah pandemi, kebutuhan pembiayaan SDGs diperkirakan akan meningkat yang berarti tantangan pencapaian SDGs akan semakin besar," kata dia dalam Forum Lintas Agama: Optimalisasi Kesempatan Pembiayaan Campuran, Selasa (12/4/2022).
Berpijak pada arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada SDGs Annual Conference 2021, Arifin mengajak semua pihak untuk mencari cara dan terobosan baru agar terjadi lompatan dalam mencapai target SDGs. Terlebih, tersisa 8 tahun lagi untuk bisa mencapai target-target SDGs.
Presiden Jokowi, kata Arifin, juga meminta secara khusus kepada Kementerian PPN/Bappenas untuk menyiapkan orkestrasi nasional yang berkelanjutan termasuk untuk pembiayaan guna percepatan pencapaian target SDGs.
Di lain sisi, umat beragama di Indonesia melalui berbagai organisasi keagamaannya telah melakukan banyak hal, baik dalam bentuk program kegiatan maupun dalam bentuk pembiayaan guna mendukung pencapaian target SDGs.
Baca Juga
Adapun sebagian kecil program yang telah dilakukan antara lain mengatasi kemiskinan, meningkatkan pendidikan yang berkualitas, hingga mengatasi stunting.
Bappenas berharap, dengan adanya forum lintas agama ini, berbagai lembaga keagamaan dapat saling bekerjasama dengan pemerintah, pebisnis, organisasi masyarakat, akademisi, hingga filantropi melalui pembelajaran dan kerjasama, terutama dalam konteks inovasi pembiayaan yang menjadi fokus utama pada forum tersebut.