Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bidik Investasi Rp6,5 Triliun, Bappenas-BKPM Incar Swasta

Satu syarat mewujudkan investasi yang berkualitas adalah dengan mendorong investasi di sektor manufaktur terutama hilirisasi dan meningkatkan keahlian tenaga kerja.
Ni Luh Anggela
Ni Luh Anggela - Bisnis.com 01 April 2022  |  19:39 WIB
Bidik Investasi Rp6,5 Triliun, Bappenas-BKPM Incar Swasta
Menteri Investasi - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Bisnis.com, JAKARTA — Investasi sebesar Rp6,5 triliun sangat diperlukan dalam rangka mengembalikan trajectory ekonomi dalam Visi Indonesia 2045. Untuk itu, diperlukan kontribusi swasta dan masyarakat sebesar 82,2-83,6 persen atau sekitar Rp5,4 triliun di 2023.

Adapun dalam Visi Indonesia 2025, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,3-5,9 persen dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 6,4-7,9 persen.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menandatangani Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama untuk Mendorong Investasi dalam rangka Mendukung Prioritas Pembangunan Nasional, pada Kamis (31/3/2022).

Suharso menyampaikan, nota kesepahaman tersebut menjadi landasan bagi kedua kementerian dalam mendorong agar investasi lebih berkualitas sehingga dapat meningkatkan produktivitas perekonomian serta memberikan ruang yang lebih luas bagi suntikan modal yang inklusif dan berkelanjutan.

"Tahun depan, untuk pertama kalinya, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023 akan mengintegrasikan rencana investasi prioritas swasta ke dalam rencana pembangunan nasional," kata Suharso, mengutip siaran pers, Jumat (1/4/2022).

Bahlil Lahadalia menyebutkan, salah satu poin yang disepakati adalah pertukaran data khususnya terkait dengan investasi, dan kolaborasi investasi di sektor strategis, terutama hilirisasi.

Menurutnya, salah satu syarat mewujudkan investasi yang berkualitas adalah dengan mendorong investasi di sektor manufaktur terutama hilirisasi dan meningkatkan keahlian tenaga kerja.

Dengan begitu, kata Bahlil, dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan yang layak.

"Secara bertahap, kebijakan investasi akan dimulai dengan investasi pada sektor padat karya dan berorientasi ekspor, hingga investasi pada sektor bernilai tambah tinggi, berteknologi maju, berinovasi tinggi, serta berkelanjutan untuk memperkuat peran Indonesia dalam rantai nilai global," jelas Bahlil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

investasi ekonomi bkpm
Editor : Muhammad Khadafi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top