Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Marak Penyelewengan Minyak Goreng, Koperasi Minta Dilibatkan

Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) meminta pemerintah untuk melibatkan koperasi untuk menyalurkan minyak goreng subsidi dari tingkat distributor utama ke pengecer seiring dengan penyelewengan alur distribusi komoditas strategis itu.
Seorang pengunjung memilih minyak goreng kemasan di Supermarket GS, Mal Boxies123, Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/12/2021). /Antara Foto-Arif Firmansyah-tom.rn
Seorang pengunjung memilih minyak goreng kemasan di Supermarket GS, Mal Boxies123, Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/12/2021). /Antara Foto-Arif Firmansyah-tom.rn

Bisnis.com, JAKARTA — Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) meminta pemerintah untuk melibatkan koperasi untuk menyalurkan minyak goreng subsidi dari tingkat distributor utama ke pengecer seiring dengan penyelewengan alur distribusi komoditas strategis itu.

Sekretaris Umum Inkoppas sekaligus Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran mengatakan langkah itu perlu dilakukan untuk mempercepat proses penyaluran minyak goreng subsidi ke tengah masyarakat.

Percepatan itu, menurut dia, dapat memotong potensi penyelewengan yang saat ini terjadi pada alur distribusi yang sebagian besar dilakukan oleh pabrikan dan distributor besar lainnya.

“Seperti tiga pilar ekonomi sesuai undang-undang itu kan BUMN, swasta dan koperasi lalu kenapa pemerintah dan pabrikan tidak mau memberikan koperasi pedagang pasar sebagai D1 sampai dengan D2 untuk disalurkan ke pasar,” kata Ngadiran melalui pesan WhatsApp, Senin (11/4/2022).

Ngadiran mengatakan koperasi pedagang pasar tidak terlibat dalam praktik penyelewengan minyak goreng subsidi yang belakangan mulai ditelusuri Satuan Tugas (Satgas) Pangan. Dia beralasan, koperasi pedagang pasar tidak memiliki ketersediaan minyak goreng curah yang cukup yang disalurkan oleh distributor.

“Saya yakin kawan-kawan dari APPSI tidak ada yang melakukan kemasan ulang karena untuk minyak goreng curah saja sudah susah, data jelas mudah ditelusuri,” kata dia.

Kementerian Industri (Kemenperin) mengakui adanya penyelewengan penggunaan minyak goreng subsidi setelah disalurkan ke distributor yang mengakibatkan harga komoditas strategis itu tertahan tinggi hingga pekan ini.

Kendati demikian, Kemenperin tetap berfokus untuk menggenjot kapasitas produksi di tengah permintaan masyarakat yang kembali pulih pada tahun ini.

“Penyelewengan di distributor mungkin saja itu ada, permainan misalkan dari distributornya balik lagi ke pabriknya diolah lagi atau dari distributornya dikemas ulang untuk menjadi kemasan sederhana atau premium, tapi kami fokus untuk produksinya dahulu,” kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri melalui sambungan telepon, Senin (11/4/2022).

Febri menuturkan laporan ihwal penyelewengan itu diterima Kemenperin dari Satuan Tugas (Satgas) Pangan Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri). Malahan, Febri menambahkan, minyak goreng subsidi itu juga belakangan dijual kembali untuk pasar ekspor.

Berdasarkan data milik otoritas perdagangan per 11 April 2022, harga minyak goreng curah berada di angka Rp18.200 per liter atau naik 13,75 persen dibandingkan dengan bulan lalu di tingkat pengecer secara nasional. Peningkatan harga itu juga masih berlanjut pada minyak goreng kemasan premium yang bertengger di posisi Rp26/300 per liter atau naik 41,40 persen secara bulanan.

Sementara, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dumai berada di angka Rp13.801 per liter atau turun 5,03 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Di sisi lain, CPO Rotterdam naik 10,31 persen secara bulanan di angka US$1.445 per ton.

Adapun stok indikatif untuk komoditas minyak goreng secara keseluruhan mencapai 628,58 ribu ton secara nasional dengan ketahanan sekitar 1,49 bulan. Otoritas perdagangan mencatat kebutuhan minyak goreng mencapai 422 ribu ton per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper