Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub Sebut Daerah Rawan Kelebihan Muatan Kapal Penumpang saat Mudik Lebaran

Menhub menyebutkan sejumlah daerah rawan kelebihan muatan kapal penumpang yang berisiko terjadi saat mudik Lebaran 2022
Kapal Muatan Penumpang (KMP) yang melayani penyeberangan Banda Aceh-Sabang berada di kawasan pelabuhan Ulee Lheu yang mulai dangkal di Banda Aceh, Aceh, Selasa (21/11)./ANTARA-Irwansyah Putra
Kapal Muatan Penumpang (KMP) yang melayani penyeberangan Banda Aceh-Sabang berada di kawasan pelabuhan Ulee Lheu yang mulai dangkal di Banda Aceh, Aceh, Selasa (21/11)./ANTARA-Irwansyah Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan sejumlah daerah yang rawan terjadi kelebihan muatan kapal penumpang saat mudik Lebaran 2022.

“Dalam rakor, telah diidentifikasi daerah yang mengalami peningkatan penumpang. PT Pelni tadi menyampaikan ada satu daerah yang sudah 100 persen keterisiannya, untuk itu saya minta dilakukan re-routing kapal-kapal di daerah yang padat, sehingga diharapkan tidak terjadi kelebihan muatan,” ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (11/4/2022).

Menhub mengungkapkan, sejumlah daerah yang rawan terjadi kelebihan muatan diantaranya yaitu Madura, Jatim, Sulsel, Selayar, Samarinda, Banjarmasin, Pangkalan Bun, dan Batam. Untuk memastikan aspek keselamatan pelayaran terpenuhi, Menhub secara tegas meminta dilakukannya uji petik atau pemeriksaan kelaikan kapal-kapal yang beroperasi pada masa mudik. Termasuk, melakukan pemeriksaan kesehatan kepada awak kapal.

Lebih lanjut Menhub menjelaskan, untuk menekan tingginya angka pemudik yang akan menggunakan sepeda motor, akan disiapkan program mudik gratis melalui kapal.

“Orangnya bayar tiket kapal, motornya bisa diangkut secara gratis, dengan tujuan ke Semarang dan Surabaya,” jelasnya.

Selanjutnya Menhub juga mengapresiasi rencana kolaborasi antara Indonesian National Shipowners Association (INSA) dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), yang mendukung penyediaan kapal-kapal untuk menunjang distribusi logistik melalui jalur laut, menyusul adanya kebijakan pembatasan angkutan logistik melalui jalur darat pada masa mudik.

Berdasarkan hasil survei Badan Litbang Perhubungan (Balitbanghub), diprediksi jumlah pemudik yang akan menggunakan angkutan laut pada masa Lebaran tahun 2022 mencapai 1,4 juta orang. Angka prediksi ini jauh meningkat dibandingkan jumlah penumpang pada masa angkutan Lebaran tahun 2020-2021 yang lalu.

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, telah disiapkan armada kapal sebanyak 1.186 unit kapal yang berasal PT Pelni, armada perintis, dan armada swasta, yang totalnya mampu mengangkut sebanyak 2,4 juta penumpang.

Pemerintah menyediakan kapasitas lebih banyak 175 persen dari perkiraan jumlah masyarakat yang akan mudik 2022 melalui kapal laut.

Plt. Dirjen Perhubungan Laut Mugen Laut Mugen Sartoto mengatakan mengacu kepada survei Balitbang bahwa akan ada 1,4 juta pemudik menggunakan, pemerintah menyiapkan kapal yang akan dioperasikan oleh pelni sebanyak 26 kapal penumpang dan 11 kapal perintis serta 1.149 kapasitas.

“Dengan perkiraan survei dari Balitbang kami sudah mengantisipasi menyiapkan kapasitas hingga menampung 2,46 juta atau 175 persen dari yang diperhitungkan survei tersebut. Sehingga harapannya, nggak ada kekurangan dan lonjakan," ujarnya.

Mugen menambahkan kapasitas atau ketersediaan tersebut juga disesuaikan dengan level daerah Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dia menjelaskan bahwa daerah dengan PPKM. Misalnya, untuk daerah dengan level 1 dan 2 PPKM berlaku kapasitas sebesar 100 persen. Sementara untuk daerah level 3 dan 4 PPKM hanya sebesar 75 persen dari kapasitas penumpang per kappa.

Mugen memastikan sudah dilakukannya rampcheck atau kelaikan kapal untuk melayani penumpang selama periode lebaran 2022. Khusus untuk angkutan laut, posko mudik akan berlangsung lebih lama yakni kira-kira satu bulan mulai dari 17 April sampai 18 Mei 2022 yang melibatkan personil pelabuhan, KSOP, Otoritas Pelabuhan (OP) dan dibantu satgas TNI/Polri serta BMKG. Mengantisipasi hal yang terjadi

Mugen menyebut, khusus perjalanan angkutan laut akan ada monitoring di sebanyak 51 pelabuhan pantau dengan 7 pelabuhan yang sudah dibuka bagi penumpang internasional. Mugen menghendaki agar sejumlah pelabuhan baru yang dibuka untuk perjalanan internasional mampu mengakomodir penumpang dari Malaysia dan Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper