Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obat Covid-19 Masih Menumpuk, GP Farmasi Minta Fasilitasi Ekspor

Penumpukan stok masih terjadi terlebih di tengah melandainya kasus Covid-19 dan jumlah pasien rawat inap yang kian terbatas.
Ilustrasi Obat COvid-19./Antara
Ilustrasi Obat COvid-19./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kelebihan stok obat-obatan terkait Covid-19 belum mereda meski sempat terjadi kenaikan kasus akibat penyebaran varian Omicron.

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia (GPFI) Elfiano Rizaldi mengatakan penumpukan stok masih terjadi terlebih di tengah melandainya kasus Covid-19 dan jumlah pasien rawat inap yang kian terbatas. Hal itu, lanjutnya, membuka peluang untuk ekspor obat-obatan terkait Covid-19 kepada negara-negara di mana jumlah kasusnya masih tinggi.

"Masih terjadi penumpukan. Obat Covid-nya banyak sekarang ini, baik itu yang favipiravir maupun vitamin," katanya kepada Bisnis, Rabu (6/4/2022).

Namun, Elfiano mengatakan akan sangat sulit jika ekspor obat-obatan terkait Covid-19 ini dilakukan hanya oleh pengusaha. Perlu fasilitasi dari pemerintah terkait regulasi dan perizinan.

Bagaimanapun, lanjutnya, obat-obatan tersebut memiliki rentang masa kedaluwarsa sehingga tak bisa terlalu lama menjadi stok.

"Kalau dari pengusaha sendiri, anggota kami yang melakukan ekspor, tidak mudah ya, banyak regulasi yang harus dijalankan, kalau G2G [government to government] kan jauh lebih mudah," ujarnya.

Selain itu, obat-obatan non Covid-19 juga masih belum menggeliat permintaannya. Sejauh ini, minat masyarakat untuk berobat ke rumah sakit masih tertahan masa pandemi.

Sementara itu, pasokan bahan baku industri farmasi belum terdampak lockdown yang meluas di China. Elfiano mengatakan sejak Covid-19 melonjak di Tanah Air pada tengah tahun lalu, pengusaha farmasi telah melakukan manajemen stok baik untuk bahan baku maupun obat jadi.

"Untuk produk-produk lainnya saat ini juga masih banyak karena demand-nya tidak terlalu besar. Malah permintaan obat-obat non Covid tidak terlalu tinggi, persediaan banyak," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper