Bisnis.com, JAKARTA - Kapal Pertamina Prime milik PT Pertamina International Shipping (PIS) sempat dicegat aktivis Greenpeace di lepas pantai Denmark, Kamis pekan lalu.
Kemudian, para aktivis Greenpeace melukis "Perang Bahan Bakar Minyak" di lambung kapal bernama Pertamina Prime tersebut.
Terkait aksi tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah belum menyatakan sikap resmi dan masih menunggu perkembangan selanjutntya.
"Jadi kalau yang itu [pecegatan Pertamina Prime] belum ada posisi resmi dari pemerintah. Kita masih menunggu, melihat, dan memonitor," katanya kepada awak media, Selasa (5/4/2022).
Diberitakan sebelumnya, Greenpeace mengorganisir aksi untuk menyerukan larangan impor bahan bakar fosil dari Rusia, menyusul invasi ke Ukraina.
"Pada pukul 11:00 [09.00 GMT], para aktivis mulai memblokade supertanker Pertamina Prime, mencegah kapal lain Seaoath mendekatinya dan memblokir pengiriman minyak," kata juru bicara Greenpeace Emma Oehlenschlager dikutip dari French 24.
Baca Juga
Namun, French 24 menuliskan bahwa kedua kapal itu milik Rusia. Sekitar 100.000 ton minyak mentah akan ditransfer antara kedua kapal.
Dalam dua minggu terakhir, Greenpeace cabang Denmark telah melakukan beberapa tindakan terhadap kapal-kapal Rusia yang melakukan transfer minyak. Tindakan kali ini adalah blokade pertama yang berhasil.
"Baru kali ini kami berhasil menghentikan pengiriman. Dalam kasus lain, kapal tanker dialihkan atau dipercepat", kata Oehlenschlager.