Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Bank BCA David Sumual menyampaikan, sektor konsumsi dan net ekspor menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II/2022.
Dia menuturkan, dengan adanya momentum Ramadhan dan Lebaran, permintaan akan meningkat. Apalagi, mobilitas masyarakat saat ini semakin membaik didukung dengan jumlah kasus Covid-19 yang juga menurun, sehingga membuat masyarakat lebih percaya diri dalam melakukan aktivitas ekonomi.
Dari sisi ekspor, David menjelaskan bahwa net ekspor Indonesia saat ini cukup bagus. Memasuki kuartal II/2022, David melihat ekspor cukup solid lantaran meningkatnya harga komoditas seperti batubara, CPO, serta mineral seperti nikel dan tembaga, yang akan menopang net ekspor.
"Jadi ada dua motor penggerak. Pertama sektor konsumen yang membaik dan kedua faktor net ekspor. Perkiraan saya sih bisa tumbuh di sekitar 4,5-5 persen untuk kuartal II/2022," kata David kepada Bisnis, Senin (4/4/2022).
Kemudian, untuk belanja pemerintah, David melihat pos ini masih cukup lemah. Dia mengatakan, belanja pemerintah termasuk pemerintah daerah memang relatif lambat di awal semester I.
Dia juga menambahkan aktivitas transportasi pada April dan Mei akan meningkat, sehingga menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II/2022.
Seperti diketahui, pemerintah pada Maret lalu telah memperbolehkan masyarakat untuk melakukan mudik Lebaran. Izin tersebut disertai dengan syarat masyarakat harus sudah mendapatkan dua kali vaksin Covid-19 dan satu kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Sebelumnya, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran yang tak jauh berbeda, yakni 4,7%-5,5% pada 2022. Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, kondisi itu dapat terjadi sejalan dengan pulihnya ekonomi dunia. Permintaan dan konsumsi pun telah membaik.
Baca Juga