Bisnis.com, JAKARTA - Produsen baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. membidik peluang pasar pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara seiring perluasan fokus ke produk-produk hilir.
Direktur Pengembangan Usaha Krakatau Steel Purwono Widodo mengatakan dalam megaproyek tersebut, perseroan memang ditugaskan untuk memasok bahan baku baja untuk industri di bawahnya. Namun, ceruk pasar baru pada produk-produk hilir seperti baja ringan, tak disia-siakan.
"Salah satu pemicunya IKN. IKN ini kan Krakatau Steel termasuk BUMN yang ditugaskan. KS tidak ingin hanya sebagai supplier tapi ingin memberikan nilai tambah di IKN," kata Purwono di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (31/3/2022).
Purwono melanjutkan pengembangan produk dengan menggandeng pelaku usaha baja hilir, seperti PT Tata Metal Lestari, juga dimaksudkan untuk meningkatkan utilitas kapasitas produksi industri. Rata-rata utilitas kapasitas produksi industri naja hilir sebesar 45 persen pada tahun lalu dinilai terlalu rendah untuk menggerakkan daya saing produk dalam negeri.
Utilitas yang rendah menimbulkan biaya produksi menjadi tinggi sehingga produsen harus membebankan kepada konsumen.
"[Utilitas] Industri wajarnya 80 persen, syukur-syukur bisa 90 persen. Kalau di bawah 50 persen, skala keekonomiannya tidak tercapai, jualannya mahal, akhirnya masyarakat yang rugi," katanya.
Baca Juga
GM Business Development Tata Metal Lestari Harsono Mintono menambahkan masuknya Krakatau Steel ke produk hilir bukan merupakan ancaman. Sebab, segmen pasarnya berbeda. Produk-produk hilir Krakatau Steel nantinya akan masuk ke segmen premium dan proyek-proyek pemerintah yang membutuhkan ketahanan tinggi. Sedangkan Tata Metal selama ini lebih banyak menggarap pasar rumah tinggal.
"Segmennya berbeda walaupun seakan-akan produknya sama," kata Harsono.