Bisnis.com, PELALAWAN – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut investasi fasilitas kertas kemasan atau paper board berkelanjutan oleh Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) Group berpotensi menghemat devisa miliaran rupiah.
"Dari investasi tersebut, penjualan atau devisa yang bisa dihemat mencapai US$1,1 miliar," katanya pada peninjauan tahap awal investasi di Pangkalan Kerinci, Riau, Selasa (29/3/2022).
Airlangga menjelaskan investasi APRIL memberi nilai tambah yang cukup tinggi. Ini akan meningkatkan produksi craft pulp sebesar 1,06 juta ton, 600.000 ton Bleached Chemi-Thermo Mechanical Pulp (BCTMP), dan pabrik Paperboard berkapasitas 1,2 juta ton per tahun.
Berdasarkan catatannya, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang dihasilkan oleh industri kertas dan percetakan terus meningkat hingga mencapai Rp7,8 triliun pada 2021.
"Realisasi investasi pada sektor industri kertas masih sangat diminati oleh investor dalam negeri terlihat dari kenaikan PMDN sebesar 109 persen dibandingkan tahun sebelumnya," jelasnya.
Adapun, total investasi yang dikucurkan APRIL untuk paper board berkelanjutan ini sebesar Rp33,4 triliun.
Setelah selesai dibangun, setiap tahunnya fasilitas produksi akan menghasilkan 1,2 juta ton kertas kemasan lipat yang bersifat mudah terurai (biodegradable) dan mudah didaur ulang (recyclable).
Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper, unit usaha APRIL Group Sihol Aritonang mengatakan investasi yang tengah dilakukan perusahaan merupakan kucuran modal terbesar sejak awal berdiri. Investasi ini juga menjadi yang terbesar di Sumatra dalam satu dekade terakhir.
Investasi tersebut pun diharapkan dapat memberikan efek berganda, antara lain lapangan pekerjaan.
"Selama periode konstruksi sampai 2023 nanti, proyek ini bisa mempekerjakan hingga 4.000 orang dan nanti setelah rampung konstruksinya mulai triwulan III/2023, kita perkirakan 800 hingga 1.000 orang bisa mendapatkan lapangan pekerjaan di pabrik kemasan berkelanjutan ini," jelasnya.