Bisnis.com, JAKARTA – Penerapan visa on arrival (VoA) yang sudah berlangsung sejak awal Maret 2022 berhasil mendatangkan wisatawan mancanegara atau wisman hampir 15.000 orang ke Pulau Bali.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya menyampaikan hal tersebut sebagai efek dari dipermudahnya wisman datang menggunakan VoA.
“Dari awal wisman hadir khususnya di Bali sampai tanggal 26 sudah hampir 15.000 wisatawan. Pengguna terbanyak VoA berasal dari Australia, Singapura, Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris,” ujar Nia dalam Weekly Press Briefing Kemenparekraf, Senin (28/3/2022).
Nia menilai kebijakan VoA lebih efektif dari visa elektronik atau e-visa dalam hal mendatangkan wisman.
“Kelihatan sekali pertumbuhan kunjungan wisman ketika masih e-visa lalu VoA. Ada angka yang didapatkan e-visa dalam satu bulan, sementara VoA hanya satu minggu,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kebijakan pemerintah memberikan dampak positif terhadap tingkat kunjungan wisman.
"Ini adalah kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. Dan Alhamdulillah tidak memicu peningkatan kasus Covid-19," kata Sandi.
Saat ini terdapat 42 negara yang mendapatkan akses VoA sehingga mempermudah mereka untuk mengunjungi Indonesia. Makin naiknya tingkat kunjungan diharapkan menjadi momentum kebangkitan ekonomi bagi Indonesia.
"Tentunya ini menjadi satu optimisme baru, momentum kebangkitan ekonomi kita dan bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja," ujar Menparekraf.
Rencananya, pemerintah akan memperluas fasilitas VoA ke beberapa pintu masuk lain di Indonesia antara lain Bandar Udara Kualanamu Medan, Soekarno-Hatta Tangerang-Banten, Juanda Surabaya, Sultan Hasanuddin Makassar, dan Sam Ratulangi Manado.