Bisnis.com, JAKARTA – Netflix Inc. berencana memungut biaya tambahan bagi pengguna yang sering berbagi akun dan kata sandi. Rencana tersebut bila berhasil diluncurkan bakal menambah pundi-pundi Netflix secara signifikan.
Mengutip Variety, Kamis (24/3/2022), analis Wall Street memprediksi kebijakan terbaru Netflix berpotensi menambah US$1,6 miliar atau setara Rp22,9 triliun (asumsi kurs Rp14.300) per tahun ke pendapatan Netflix.
Pekan lalu, Netflix mengatakan akan meluncurkan tes di tiga negara Amerika Latin yakni Chili, Kosta Rika, dan Peru untuk mengatasi kebijakan berbagi kata sandi. Pelanggan dapat menambahkan hingga dua akun anggota ekstra ke paket berlangganan, masing-masing sekitar US$2-US$3 per bulan, di luar biaya bulanan reguler mereka.
Menurut perkiraan analis Cowen & Co., jika Netflix meluncurkan program ini secara global, maka mereka dapat menambah tambahan US$1,6 miliar pendapatan global setiap tahun, atau naik sekitar 4 persen dari proyeksi pendapatan perusahaan tahun 2023 sebesar US$38,8 miliar.
Prediksi analis ini mengasumsikan bahwa sekitar setengah dari rumah tangga berbagi kata sandi Netflix yang tidak membayar, akan menjadi anggota yang membayar. Lebih lanjut, skema biaya tambahan tersebut memperkirakan bahwa dari mereka, sekitar setengahnya pada akhirnya akan memilih untuk mendaftar ke akun berbayar mereka sendiri secara terpisah.
“Kami pikir upaya Netflix baru-baru ini mencerminkan perkembangan alami di pasar yang lebih matang, dan dapat menambah pelanggan dan [pendapatan] tambahan jika tes diluncurkan secara global,” kata tim Cowen, yang dipimpin oleh analis riset senior John Blackledge.
Baca Juga
Menurut survei kepemilikan bulanan Cowen terhadap 2.500 konsumen AS, sekitar 10 persen dari 116 juta rumah tangga broadband di negara itu merupakan orang yang menonton Netflix tetapi bukan pelanggan berbayar.
Perusahaan mengakui bahwa beberapa dari pelanggan yang berbagi password itu kemungkinan terjadi dalam rumah tangga keluarga yang sama atau di antara teman sekamar.
Cowen mempertahankan peringkat outperform pada saham Netflix dengan target harga 12 bulan ke depan US$600 per saham.
Sementara itu, analis Wall Street lainnya kurang optimistis dengan langkah Netflix untuk memonetisasi berbagi kata sandi. Analis Benchmark Co. Matthew Harrigan, dalam sebuah catatan minggu lalu, menyatakan skeptisisme bahwa itu akan menjadi pengubah permainan pertumbuhan.
Dia mematok peningkatan pendapatan tambahan pada pendapatan penuh Netflix kurang dari 4 persen, bahkan dengan asumsi yang murah hati tentang berapa banyak potensi penambahan Anggota Ekstra.
Karena pertumbuhan pelanggan Netflix secara keseluruhan telah melambat, terutama di pasar Amerika, kini perusahaan ingin memonetisasi pembagian kata sandi setelah bertahun-tahun menoleransi, bahkan merayakan praktik tersebut.
Dalam tweet 2017 yang baru-baru ini beredar lagi di Twitter, akun Netflix utama memposting, “Love is sharing a password.”
Love is sharing a password.
— Netflix (@netflix) March 10, 2017