Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI Sebut Pemulihan Ekonomi Global 2022 Berjalan Tak Seimbang, Ini Sebabnya

Pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan bisa tumbuh 4,4 persen pada 2022, tetapi ketidakseimbangan masih berlanjut.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa dunia saat ini masih menghadapi tantangan pemulihan ekonomi yang tak seimbang.

Pada 2021, perekonomian global tumbuh relatif tinggi, yaitu sebesar 5,7 persen. Namun, pertumbuhan tersebut hanya bertumpu pada pertumbuhan ekonomi dua negara besar, yaitu Amerika Serikat dan China.

Perry mengatakan, kondisi ini tentu saja menjadi tidak seimbang. Bahkan, ketidakseimbangan pertumbuhan ekonomi tersebut diperkirakan berlanjut pada tahun ini.

“Diperkirakan tahun 2022 ini pertumbuhan ekonomi dunia bisa tumbuh 4,4 persen, tapi ketidakseimbangan masih berlanjut,” katanya dalam video conference, Senin (21/3/2022).

Perry menjelaskan, ketidakseimbangan tersebut disebabkan oleh kemampuan dari negara-negara di dunia yang tidak seimbang.

Negara-negara maju, kata dia, mampu melakukan vaksinasi secara cepat dan memberikan stimulus, baik stimulus fiskal maupun moneter, secara besar-besaran. Di sisi lain, kemampuan negara untuk melakukan vaksinasi dengan cepat dan memberikan stimulus sangat terbatas.

“Melakukan stimulus fiskal dan moneter juga terbatas, belum lagi banyak negara berkembang terutama, di Afrika terbebani utang, itulah ketidakseimbangan dalam ekonomi global,” kata Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper