Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyiapkan dana sebesar Rp7,28 triliun untuk subsidi minyak goreng curah Rp14.000 di pasar tradisional.
Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS Achmad Maulizal Sutawijaya mengatakan angka itu didapat setelah kebijakan ihwal kenaikan pungutan ekspor (PE) atas minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya diumumkan, Kamis (17/3/2022) kemarin.
Maulizal menambahkan alokasi dana untuk subsidi minyak goreng curah itu ditargetkan untuk kebutuhan 1,2 juta liter selama enam bulan ke depan.
Adapun, harga keekonomian (HEK) minyak goreng curah yang ada di pabrik saat ini berada di posisi Rp20.398 per liter. Dengan demikian, terdapat selisih Rp6.398 dari harga eceran tertinggi atau HET yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Jadi anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp7,28 triliun, dari BPDPKS diminta untuk mendorong program HET minyak goreng curah tadi,” kata Maulizal melalui sambungan telepon, Jumat (18/3/2022).
Maulizal menuturkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mengeluarkan pasokan minyak goreng curah ke tengah masyarakat yang nantinya akan disubsidi oleh BPDPKS sesuai ketetapan HET.
Di sisi lain, dia menambahkan, potensi penambahan alokasi anggaran untuk subsidi minyak goreng curah ke depan bakal tergantung pada fluktuasi harga CPO dan produk turunannya di pasar dunia.
Selain itu, BPDPKS juga masih mengalokasikan subsidi untuk sejumlah program prioritas pemerintah lainnya seperti Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO) hingga peremajaan sawit rakyat (PSR).
“Besaran alokasi dana subsidi itu akan mengacu pada harga di luar, sekali lagi ini susahnya kita sangat tergantung pada harga di FOB [free on board],” kata dia.
Sebelumnya, pemerintah memastikan ketersediaan minyak goreng curah sebanyak 200.000 ton per bulan. Nantinya, harga eceran tertinggi (HET) minyak curah ini akan menjadi Rp14.000 per liter.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kebijakan yang diambil sudah pada jalan yang benar. Regulasinya pun terbit hari ini dan diharapkan berlaku pekan depan.
"Volume yang disediakan 200.000 ton per bulan curah. HET di pasar nanti sudah Rp14.000. Hari ini belum [ada] karena regulasinya baru terbit hari ini," kata Airlangga, Jumat (18/3/2022).
Dia menyebut, HET Rp14.000 ini baru berlaku pekan depan karena menunggu persiapan registrasi dan produksi. Dia memastikan kebijakan ini berjalan transparan dan akuntabel. Jaringan distribusi juga akan ditata seluruhnya.