Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelompok Kerja Ekonomi Digital, Presidensi G20 Indonesia Usung Isu-Isu Ini

Menko Airlangga menilai bahwa Indonesia dan negara-negara G20 harus mengoptimalkan peluang dari peningkatan pemanfaatan internet secara lebih produktif.
Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi dan Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/3/2022)/Biro Setpres
Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi dan Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/3/2022)/Biro Setpres

Bisnis.com, JAKARTA — Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group di Presidensi G20 Indonesia telah resmi berjalan. Ada tiga isu utama yang diusung pemerintah Indonesia, paralel dengan upaya pengembangan ekonomi digital secara umum.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengusung tiga isu prioritas dalam pertemuan Digital Economy Working Group (DEWG) G20 2022. Sebagai presidensi, Indonesia berhak menyampaikan isu untuk menjadi bahasan utama.

Ketiga isu prioritas itu adalah konektivitas dan pemulihan pasca pandemi Covid-19 (connectivity and post-Covid-19 recovery), kemampuan dan literasi digital (digital skills and digital literacy), serta aliran data lintas negara dan aliran data secara bebas berbasis kepercayaan (cross-border data flow and data free flow with trust).

"Pemilihan isu prioritas yang terkait data juga harus dilakukan dengan cerdas karena data akan menjadi komoditas penting untuk informasi dan keputusan. Oleh karena itu, tata kelola data harus disusun agar aman dan bermanfaat," ujar Airlangga pada Rabu (16/3/2022) melalui keterangan resmi.

Dia menilai bahwa Indonesia dan negara-negara G20 harus mengoptimalkan peluang dari peningkatan pemanfaatan internet secara lebih produktif. Hal tersebut dapat berjalan didukung oleh percepatan pemerataan akses infrastruktur digital, termasuk peningkatan investasi di sektor 5G, kebijakan tata kelola ekosistem digital, serta pengembangan kecakapan dan literasi digital.

Airlangga menilai bahwa digitalisasi berkembang pesat seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi, dapat mempercepat pemulihan dengan konektivitas lebih cepat tetapi di sisi lainnya dapat menciptakan kesenjangan karena masalah literasi.

"Indonesia dapat mencapai potensi ekonomi digital yang semakin signifikan. Namun, tetap perlu terobosan untuk mengantisipasi pengangguran karena perubahan proses bisnis digital ini," katanya.

G20 menempatkan isu digitalisasi sebagai salah satu katalisator utama sumber pertumbuhan ekonomi baru sejak 2016. Adapun, pada 2021 saat Presidensi G20 Italia, para anggota G20 menyepakati elevasi Digital Economy Task Force menjadi DEWG.

"Melalui elevasi tersebut, DEWG diberikan untuk memajukan pembahasan ekonomi digital secara lintas sektor dalam mewujudkan ekosistem digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan," ujar Airlangga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper