Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan bahwa surplus neraca perdagangan pada Februari 2022 mencapai US$3,83 miliar. Capaian itu melampaui proyeksi 20 lembaga, dengan perkiraan tertinggi mencapai US$3,6 miliar.
Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan bahwa kinerja ekspor pada Februari 2022 mencapai US$20,46 miliar atau tumbuh 34,14 persen (year-on-year/YoY). Nilai impor Februari 2022 tercatat senilai US$16,64 miliar atau tumbuh 25,43 persen (YoY), sehingga terjadi surplus.
"Neraca perdagangan surplus US$3,83 niliar. Ini terjadi 22 bulan terakhir secara beruntun Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan," ujar Margo dalam konferensi pers, Selasa (15/3/2022).
Realisasi neraca perdagangan Februari 2022 itu tercatat melampaui proyeksi para ekonom dari 20 lembaga. Berdasarkan data Bloomberg, hingga Selasa (15/3/2022) terdapat 20 lembaga yang sudah merilis proyeksi neraca perdagangan Februari 2022 dengan rata-rata US$2,15 miliar.
Proyeksi rata-rata itu lebih tinggi dari realisasi surplus Januari 2022 senilai US$0,93 miliar. Namun, capaian neraca perdagangan Februari 2022 ternyata tumbuh lebih pesat.
Proyeksi surplus neraca perdagangan Februari 2022 terendah berada di angka US$536 juta, sedangkan yang tertinggi senilai US$3,6 miliar. Artinya, realisasi neraca perdagangan Februari 2022 bahkan sudah melampaui perkiraan tertinggi para ekonom.