Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utang Luar Negeri RI Turun Jadi US$413,6 Miliar pada Januari 2022

Secara tahunan, posisi ULN Januari 2022 terkontraksi 1,7 persen yoy. Penurunan terjadi baik pada posisi ULN sektor publik (Pemerintah dan bank sentral) maupun sektor swasta.
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020).  Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia sebesar US$413,6 miliar pada Januari 2022.

Posisi tersebut turun jika dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya yang tercatat mencapai US$415,3 miliar.

“Secara tahunan, posisi ULN Januari 2022 terkontraksi 1,7 persen [year-on-year/yoy], lebih dalam dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 0,4 persen [year-on-year/yoy],” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam siaran pers, Selasa (15/3/2022).

Dia menyampaikan, penurunan terjadi baik pada posisi ULN sektor publik (Pemerintah dan bank sentral) maupun sektor swasta.

Posisi ULN Pemerintah pada Januari 2022 tercatat sebesar US$199,3 miliar, terkontraksi 5,4 persen yoy, lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi 3 persen yoy pada Desember 2021.

“Penurunan terjadi seiring beberapa seri SBN yang jatuh tempo pada Januari 2022, termasuk SBN dalam denominasi dolar Amerika Serikat [AS],” jelas Erwin.

Dia menjelaskan, dari sisi pinjaman, secara neto penurunan terjadi pada pinjaman bilateral, seiring adanya pelunasan pinjaman untuk pembiayaan beberapa proyek infrastruktur.

Sementara itu, posisi ULN swasta tercatat sebesar US$205,3 miliar pada Januari 2022, menurun 1,0 persen yoy dari US$206,1 miliar pada Desember 2021.

Perkembangan tersebut bersumber dari adanya pelunasan pinjaman luar negeri swasta yang jatuh tempo selama periode Januari 2022 sehingga menyebabkan ULN lembaga keuangan terkontraksi sebesar 4,3 persen yoy dan ULN korporasi bukan lembaga keuangan terkontraksi sebesar 0,1 persen yoy.

Erwin mengatakan, ULN Indonesia pada periode tersebut tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 34,1 persen, menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 35,0 persen.

“Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 88,2 persen dari total ULN,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper