Bisnis.com, JAKARTA - Proyek revitalisasi terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali untuk mendukung Presidensi G20 Indonesia telah dimulai.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengharapkan revitalisasi terminal yang berstandar internasional dan bertema tradisional ini dapat memberikan pelayanan yang baik dan memikat para delegasi G20. Gedung Terminal VVIP ini akan dibangun dengan mengutamakan konsep, estetika, keserasian dan kenyamanan serta memiliki standar internasional.
“Saya minta kepada AP I, Kementerian PUPR dan PT Wijaya Karya melaksanakan pembangunan dengan baik dan tepat waktu," ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (14/3/2022).
Menhub juga menyampaikan bahwa saat ini kunjungan penumpang internasional menuju ke Bali jumlahnya terus meningkat.
“Sekarang paling sedikit 500 orang, diharapkan nanti bisa mencapai 3.000 orang lebih per harinya. Kenaikan ini akan memberikan kebangkitan ekonomi dan pariwisata di Bali,” paparnya.
Melihat adanya potensi lonjakan tersebut, Budi Karya turut meminta pemerintah provinsi Bali agar membantu menerapkan protokol secara ketat untuk mengurangi resiko penularan Covid-19.
Sebagai informasi, ruang lingkup pekerjaan revitalisasi terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai meliputi beautifikasi terminal VVIP (eksisting) seluas 1.063 m2; pembangunan terminal VVIP (baru) seluas 1.000 m2; penataan lansekap dan service road (baru) seluas 3.250 m2; dan realokasi EMPU kargo dan bangunan terdampak seluas 300 m2. Pekerjaan revitalisasi ini ditargetkan selesai Juli 2022.
Rancangan terminal VVIP ini mengusung tema arsitektur tradisional Bali yang dikenal dengan nama Wantilan yaitu bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertemuan masyarakat adat Bali dan juga ditambah dengan ukiran ornamen, lukisan, dan tanaman khas Bali, seperti: kain Songket Bali, tanaman Jepun Bali, Pucuk Rajuna, Jempiring, serta benda seni patung Garuda dan Singa Ambara Raja.