Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 90 atau bensin Pertalite menjadi yang paling besar ketimbang BBM jenis lainnya.
Oleh karena itu, harga BBM Pertalite diyakini akan tetap dijaga untuk masyarakat guna melindungi daya beli masyarakat.
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi mengatakan, berdasarkan data realisasi tahun 2021, konsumsi Pertalite sebesar 23 juta kilo liter (KL) dan merupakan BBM jenis Bensin yang paling banyak dikonsumsi masyarakat.
Konsumsi Pertalite hampir 80 persen di antara BBM jenis Bensin lainnya seperti Pertamax, Pertamax Turbo dan Premium. Kondisi tersebut telah terjadi sejak tahun lalu. Saat ini, Pertalite telah menjadi BBM andalan bagi mayoritas masyarakat Indonesia.
"Pertalite paling banyak dikonsumsi masyarakat, porsi konsumsi Pertalite sekitar 79 persen di antara BBM jenis bensin lainnya seperti Pertamax, Turbo, atau Premium. Itu berdasarkan realisasi tahun lalu. Keberadaan Pertalite saat ini menjadi paling penting karena menjadi tulang punggung BBM bagi masyarakat," ujar Agung pada keterangannya, Senin (14/03/2022).
Konsumsi Pertalite relatif meningkat tiap tahun. Pada 2017 hingga 2021 konsumsi Pertalite berturut-turut sekitar 14,5 juta KL, 17,7 juta KL, 19,4 juta KL, 18,1 juta KL dan 23 juta KL.
"Pada 2020 konsumsi Pertalite turun karena pandemi Covid-19. Namun, pada 2021 konsumsinya meningkat lagi hingga 23 juta KL. Sedangkan tahun ini diproyeksikan pada kisaran 23 juta KL," tambahnya.
Di sisi lain, perkembangan harga minyak dunia masih terpantau tinggi. Harga minyak Brent harian kemarin sempat lebih dari US$130 per barel, atau hingga Senin Pagi (14/03/2022), harga minyak dunia jensi Brent menyentuh US$109 per barel.
"Perkembangan harga minyak dunia terus kita monitor dan antisipasi dampaknya. Yang jelas meskipun harga minyak dunia terus naik, harga BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat harus tetap dijaga untuk melindungi daya beli masyarakat," tutup Agung.
Sementara itu, perkembangan harga minyak mentah Indonesia atau ICP relatif meningkat tiap bulan. Sejak Desember 2021 s.d. Februari 2022 harga ICP masing-masing sebesar US$73,4 per barel, US$85,9 per barel dan US$95,7 per barel. Sedangkan untuk bulan Maret 2022 angka sementara rata-rata s.d tanggal 10 sebesar US$119,86 per barel.