Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Pangan Tinggi, Kebutuhan Pangan Jelang Ramadan Aman?

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan kebutuhan pangan menjelang Ramadan nanti terbilang aman.
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan keterangan pers usai meninjau Food Estate di Kabupaten Sumba Tengah, NTT, Selasa 23 Februari 2021 - Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan keterangan pers usai meninjau Food Estate di Kabupaten Sumba Tengah, NTT, Selasa 23 Februari 2021 - Youtube Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan kebutuhan pangan menjelang Ramadan nanti terbilang aman.

Menurutnya mengatakan pemerintah telah mengawasi ketersediaan dan harga pangan di dalam negeri yang relatif stabil hingga pekan ini.

"Melihat masalah pangan itu ada dua sisi. Yang pertama ketersediaan. Yang paling penting, masalah ketersediaan bisa kita jalani dengan betul dan tentu dilakukan pengukuran-pengukuran dari ketersediaan yang ada karena negara ini,” kata Syahrul melalui siaran pers, Kamis (10/3/2022).

Kementerian Pertanian telah melakukan validasi dan aktualisasi untuk memastikan ketersediaan pangan sepanjang bulan puasa nanti. Bahan pangan utama seperti daging dan kedelai akan menjadi perhatian bagi Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional.

"Yang kedua, melihat pangan dari segi stabilisasi harga. Tentu saja kalau dia menjadi harga yang terkait dengan importasi, dia sangat terkait atau terkontraksi dengan harga-harga global atau harga internasional harian,” kata Syahrul.

Di sisi lain, dia menerangkan, kenaikan harga tahu dan tempe yang terjadi akhir-akhir ini berhubungan erat dengan masalah naiknya bahan baku impor. Amerika dan Brazil, sebagai salah satu penghasil kacang kedelai impor, belum lama ini mengalami masalah dan kegagalan panen sehingga harga bahan baku melambung.

Sementara itu ketersediaan kedelai lokal belum cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Indonesia. Kenaikan harga bahan baku kacang kedelai impor akhirnya menyebabkan kenaikan harga tahu dan tempe di masyarakat.

Kementerian Pertanian, klaimnya, telah menyiapkan agenda jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang untuk mengatasi masalah ketersediaan dan kestabilan harga pangan,. Agenda jangka pendek dilakukan demi menjawab masalah pangan yang biasa terjadi di bulan puasa.

“Sebagai contoh, masalah ketersediaan daging sapi. Saat ini telah tersedia 234.000 ton daging sapi lokal sementara kebutuhan tertinggi daging sapi di masyarakat hanya sampai 202.000 ton. Jadi masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan bahan pangan di bulan Ramadan,” kata dia.

Adapun berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) per Kamis (10/3/2022), harga barang kebutuhan pokok nasional terlihat tertahan tinggi pada pekan ini. Misalkan, harga daging sapi paha belakang di pasar berada di kisaran Rp129.000 per kilogram lalu minyak goreng curah dan kemasan sederhana masing-masing sebesar Rp16.100 per liter dan 16.600 per liter.

Selain itu, kedelai impor sebesar Rp13.400 per kilogram atau naik 0.75 persen dari harga sebelumnya di angka 13.300 per kilogram pada Selasa (8/3/2022). Kenaikan harga juga terjadi pada beras medium di angka Rp10.500 per kilogram atau naik 0.96 persen dari posisi Rp10.400 per kilogram pada Selasa (8/3/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper