Bisnis.com, JAKARTA - Kegiatan ekspor kendaraan melalui Pelabuhan Patimban diprakirakan bisa naik dari rencana sebelumnya, yakni hingga 180.000 kendaraan per tahunnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada saat meninjau langsung aktivitas kegiatan eskpor kendaraan yang tengah berlangsung di Pelabuhan Patimban, Jawa Tengah, Selasa (8/3/2022). Saat kunjungan Jokowi, kegiatan ekspor kendaraan ke Filipina tengah berlangsung dengan menggunakan kapal Trans Harmony 2 Panama.
"Sebelumnya direncanakan tahun ini bisa ekspor kurang lebih 160 ribu kendaraan per tahun. Tetapi melihat progres 3 bulan ini, bisa naik menjadi 180.000 kendaraan per tahun," kata Jokowi seperti dikutip dari siaran resmi, Selasa (8/3/2022).
Saat kunjungan tersebut, Jokowi menyatakan optimis kegiatan ekspor di pelabuhan tersebut akan meningkat. Dia mengungkapkan bahwa akan terus menambah tujuan negara ekspor kendaraan dari Pelabuhan Patimban.
Dia menyebut terdapat lima negara awal yang menjadi tujuan ekspor dari Pelabuhan Patimbang. Ke depannya, tujuan ekspor dari pelabuhan itu akan diekspansi.
"Ekspor ke negara Filipina, Brunei Darrusalam, Jepang, dan Vietnam ini sebagai awal. Nanti akan dikembangkan ke negara-negara lain, sehingga satu bulan ditargetkan bisa 15.000 kendaraan yang diekspor dari Pelabuhan Patimban. Ini artinya industri kita terus bergerak meskipun di tengah pandemi," ujar Presiden.
Jokowi berharap keberadaan Pelabuhan Patimban dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa keberadaan Pelabuhan Patimban akan berkolaborasi dengan Pelabuhan Priok menjadi hub baru yang besar.
"Visinya adalah bagaimana kita membuat suatu titik baru kegiatan ekspor selain di Priok yang memiliki masalah kemacetan. Dengan makin banyaknya kegiatan ekspor, maka diharapkan terjadi pertumbuhan ekonomi," ujar Budi yang menemani Presiden pada kunjungan tersebut.
Budi menargetkan Pelabuhan Patimban akan memiliki kapasitas yang sama dengan Priok pada 2027. Kapasitasnya diprakirakan mencapai sekitar 7,5 Juta TEUs peti kemas atau kontainer dan 600.000 kendaraan per tahun.
Kemenhub terus melakukan upaya-upaya meningkatkan daya saing bangsa melalui pembangunan infrastruktur transportasi. Selain membangun Pelabuhan Patimban, pemerintah membangun Balai Uji Kendaraan Bermotor atau Proving Ground di Bekasi sehingga kendaraan-kendaraan yang dibuat di Indonesia yang akan diekspor ke luar negeri bisa langsung dilakukan pengujian di dalam negeri.
Menurut Budi, Indonesia memiliki potensi kemampuan industri manufaktur dan pasar domestik yang kuat yang dapat menjadi daya tarik bagi para investor.
"Jadi pelabuhan kita siapkan, pendukung industri kendaraannya juga disiapkan. Insya Allah 2027 kita leading di Asia Tenggara," ujarnya.