Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Dunia Meroket, Pertamina Bicara Soal Harga Avtur

Pertamina memberikan respons terkait dengan harga minyak dunia yang meroket terhadap harga avtur.
Pekerja beraktivitas di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (25/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja beraktivitas di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (25/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) meminta maskapai dan industri penerbangan tidak panik soal harga avtur akibat melambungnya harga minyak dunia di tengah memanasnya perang Rusia-Ukraina.

“Harga avtur sudah di-review secara berkala, artinya kenaikannya dalam koridor terkendali dan masih bisa diterima oleh maskapai,” ujar Sekretaris Perusahaan Subholding Commercial and Trading Pertamina Irto Ginting, Selasa (8/3/2022).

Salah satu komponen biaya penentu avtur adalah harga publikasi Mean of Plats Singapore (MOPS) Kerosene. Fluktuasi tersebut juga tercermin dalam harga jual avtur yang dipublikasi setiap dua minggu sekali.

Saat ini, Berdasarkan data Pertamina, harga avtur ditetapkan secara berbeda dan disesuaikan dengan wilayah bandara domestik. Hingga hari ini, Selasa (8/3/2022), harga avtur di Bandara Soekarno Hatta untuk penerbangan internasional adalah sebesar US$76,9 cents/liter.

Sementara itu untuk kategori domestic flight price into plane / not into plane adalah sebesar Rp11.967.55 per liter atau US$83,5 cents/liter.

Angka ini sedikit mengalami peningkatan dibandingkan dengan data per (15/2/2022), di mana harga avtur di bandara Soekarno-Hatta (CGK) untuk penerbangan internasional adalah sebesar US$75,4 cents/liter.

Sementara itu untuk kategori domestic flight price into plane / not into plane adalah sebesar Rp11.746.95 per liter atau US$81,84 cents/liter.

Imbas fluktuasi harga avtur, Pertamina memitigasi risiko dilakukan dengan beberapa pendekatan salah satunya adalah memanfaatkan penggunaan teknologi dalam sistem pembayaran, Auto Collection/top up/deposit yang dilakukan maskapai sebelum penyaluran Avtur.

Dia menuturkan saat ini di tengah pandemi Covid-19, pemerintah telah mendukung multiplier effect yang dihasilkan dari industri Aviasi terhadap industri lainnya.

Selanjutnya, imbuhnya, Pertamina juga membuka kesepakatan Business-to-Business (BtoB) kepada sejumlah maskapai untuk melakukan kesepakatan harga dan pembayaran yang terbaik supaya maskapai tak terbebani dengan biaya operasi yang tinggi di tengah pandemi Covid-19.

Sebagai informasi, harga minyak dunia melonjak ke level tertinggi sejak 2008 pada akhir perdagangan Senin (7/3/2022) waktu setempat, karena Amerika Serikat dan sekutu Eropa membahas larangan impor minyak Rusia sementara kecil kemungkinan minyak Iran akan kembali cepat ke pasar global.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei terangkat US$5,10 atau 4,3 persen, menjadi ditutup pada US$123,21 per barel di London ICE Futures Exchange, setelah sempat mencapai tertinggi US$139,13 per barel.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April bertambah US$3,72 atau 3,2 persen, menjadi menetap di US$119,40 per barel di New York Mercantile Exchange, penutupan tertinggi sejak September 2008. Minyak WTI sempat diperdagangkan setinggi US$130,50 per barel.

Harga minyak global telah melonjak sekitar 60 persen sejak awal 2022, meningkatkan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global dan stagflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper