Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASDP IPO, Ini Pesan Erick Thohir

Menteri BUMN Erick Thohir merancang IPO ASDP pada 2022 ini.
Kapal ferry saat memasuki pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/2/2020). Bisnis/ Paulus Tandi Bone
Kapal ferry saat memasuki pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/2/2020). Bisnis/ Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT ASDP Indonesia Ferry (persero) mengganti kapal lama yang rusak dan melanjutkan berinovasi setelah menuntaskan aksi korporasi initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 2022 ini.

Menurut Erick rata-rata usia kapal ASDP sudah cukup tua dan berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jasa.

"Saya selalu menekankan ASDP untuk tetap menjaga standarisasi keselamatan dan pelayanan yang prima kepada seluruh pengguna jasa," ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (3/3/2022).

Erick juga meminta ASDP tetap meneruskan inovasi. Dia mencontohkan inovasi yang berhasil dilakukan seperti layanan pembelian tiket ferry berbasis daring, Ferizy. Dia menilai layanan tiket secara digital itu merupakan bentuk transformasi ASDP dalam memberikan kemudahan kepada pengguna jasa penyeberangan. 

"Tantangan disrupsi saat ini dan ke depan harus diantisipasi oleh ASDP dengan terus mengedepankan inovasi dan teknologi," imbuhnya.

Erick menilai langkah ASDP menuju Initial Public Offering (IPO) sudah cukup matang. Dia mengatakan dengan IPO, ASDP akan mendapatkan pendanaan untuk melakukan investasi atau memperbaiki armada kapal penyeberangan.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin menuturkan sebelum IPO, ASDP telah mengakuisisi perusahaan ferry swasta sebagai inisiatif strategis. Aksi anorganik itu sebagai bagian dari rencana jangka panjang perusahaan 2020-2024. Nantinya ASDP akan dikembangkan menjadi jasa manajemen dan operator kapal ferry yang akseleratif, khususnya dalam penambahan armada.

ASDP berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi segmen penyeberangan dengan menambah jumlah armada sebanyak 19 unit kapal selama kurun waktu lima tahun selama 2020-2024, untuk lintasan komersial reguler, eksekutif, LDF dan lintasan internasional.

Sebagai informasi, ASDP telah mengakuisisi PT Jembatan Nusantara yang merupakan perusahaan kapal ferry swasta. Jembatan Nusantara memiliki jumlah kapal sebanyak 53 unit dan mengoperasikan enam lintasan Long Distance Ferry (LDF). Berkat akuisisi ini, unit kapal yang dimiliki ASDP bertambah dari 166 unit kapal menjadi 219 unit kapal.

"Peningkatan armada dan lintasan dari Jembatan Nusantara maka akan meningkatkan optimalisasi trip pelayaran dan lintasan komersial lain, dan pada akhirnya dapat mendongkrak pendapatan ASDP," kata Shelvy.

Shelvy menambahkan bertambahnya portofolio komersial ini dapat menjadi langkah penting bagi ASDP yang sampai saat ini telah melayani sekitar 290 rute. Dari jumlah tersebut, 70 persen di antaranya adalah rute perintis yang berarti orientasi pelayarannya bukan untuk meraup keuntungan semata. Oleh karena itu, 30 persen rute sisanya merupakan rute komersial yang mampu menopang lintasan perintis berjalan dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper