Bisnis.com, JAKARTA — Roman Abramovich memutuskan untuk menjual Chelsea FC. Rencananya seluruh hasil penjualan klub sepak bola Inggris tersebut akan didonasikan kepada Ukraina yang tengah berperang dengan Rusia.
Abramovich mengatakan keputusan itu adalah yang terbaik bagi Chelsea. “Dalam situasi saat ini, saya telah mengambil keputusan untuk menjual klub, karena saya yakin ini adalah yang terbaik bagi klub, penggemar, karyawan, serta sponsor dan mitra klub," katanya, mengutip Fox Business, Kamis (3/3/2022).
Sebagaimana diketahui dalam beberapa hari terakhir, Abramovich mendapatkan tekanan setelah negaranya menyerang Ukraina. Pemerintah Inggris telah memblokir segala aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan pebisnis asal Rusia.
"Ini keputusan yang sulit berpisah dengan club [Chelsea] dengan kondisi seperti saat ini," katanya.
Konglomerat Rusia ini menyatakan bahwa dia tidak akan mempercepat penjualan, melainkan akan mengikuti prosedur yang berlaku. Dia juga mengatakan tidak akan menagih pinjaman pribadi yang telah dia berikan kepada klub. Tercatat Chelsea memiliki utang senilai 1,5 miliar poundsterling atau sekitar Rp28,84 triliun kepada Abramovich.
Sebagai catatan, lembaga riset CIES pada 2021 menempatkan Chelsea sebagai klub Inggris termahal ketiga setelah Manchester City dan Manchester United.
Chelsea pada tahun lalu diperkirakan memiliki harga 1,1 miliar euro atau sekitar Rp17,57 triliun. Sementara itu City yang menyandang status klub termahal di Inggris memilki valuasi 1,29 miliar euro atau sekitar Rp20,61 triliun.
Adapun Abrahimovich mengambil alih tim Liga Premier Inggris tersebut pada tahun 2003 dan membuat Chelsea meraih lebih dari selusin piala, termasuk lima gelar Liga Premier. Akan tetapi kesuksesan tersebut tidak dapat menutupi dugaan hubungannya dengan pemerintah Rusia.
Sebelumnya, konglomerat Swiss, Hansjorg Wyss mengatakan kepada media bahwa dia menerima tawaran untuk membeli Chelsea bersama dengan tiga investor lainnya. Perwakilan Chelsea dan Abramovich dilaporkan tidak membantah klaim tersebut.
"Abramovich mencoba menjual semua vilanya di Inggris, dia juga ingin segera menyingkirkan Chelsea," kata Wyss.