Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Rusia-Ukraina Kerek Harga Minyak Mentah Indonesia, Tembus US$ 95,72

Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk bulan Februari 2022 ditetapkan sebesar US$ 95,72 per barel
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA – Meningkatnya tensi geopolitik Rusia-Ukraina serta invasi Rusia di wilayah Timur Ukraina meningkatkan kekhawatiran akan terganggunya pasokan energi global di saat pasar semakin ketat.

Perkembangan tersebut mendongkrak harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Februari 2022. Rata-rata ICP (Indonesian Crude Price) minyak mentah Indonesia naik menjadi US$95,72 per barel, naik sebesar US$9,83 dari US$85,89 per barel pada Januari 2022.

“Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk bulan Februari 2022 ditetapkan sebesar US$ 95,72 per barel,” demikian bunyi Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Februari 2022, yang ditetapkan tanggal 1 Maret 2022.

Dikutip dari Executive Summary Tim Harga Minyak Mentah Indonesia, peningkatan harga minyak mentah utama juga dipengaruhi permintaan minyak dunia.

Berdasarkan laporan IEA (International Energy Agency) bulan Februari 2022, terdapat peningkatan proyeksi pertumbuhan tahunan permintaan minyak dunia tahun 2022 sebesar 3,2 juta barel per hari.

Merujuk pada laporan OPEC bulan Februari 2022, terdapat peningkatan proyeksi permintaan minyak dunia pada tahun 2022 sebesar 17 ribu barel per hari menjadi 100,8 juta barel per hari, dibandingkan proyeksi laporan bulan sebelumnya

Selanjutnya terkait pasokan minyak, berdasarkan Laporan OPEC bulan Februari 2022, terdapat revisi penurunan proyeksi suplai minyak negara-negara Non-OPEC pada tahun 2022 sebesar 60 ribu barel per hari menjadi 66,61 juta barel per hari, dibandingkan proyeksi laporan bulan sebelumnya.

Selain itu, berdasarkan Laporan IEA bulan Februari 2022, terdapat peningkatan kembali selisih suplai OPEC+ terhadap target yang dijanjikan hingga 900 ribu barel per hari pada Januari 2022. Juga, terdapat ancaman penutupan ekspor Libya dari Terminal Marsa el-Hariga (kapasitas ±200 ribu barel per hari) jika permintaan akan pembayaran dari pekerja minyak tidak dipenuhi, dan potensi penurunan ekspor akibat cuaca yang memburuk.

“Terdapat gangguan suplai di Amerika Serikat pada awal Februari 2022 akibat badai musim dingin,” demikian dikutip dari Exsum Tim Harga Minyak Mentah Indonesia, Rabu (02/03/2022).

Peningkatan harga juga disenanlam karena stok minyak di mana berdasarkan Laporan IEA bulan Februari 2022, preliminary data, terdapat penurunan stok industri negara-negara OECD pada bulan Februari 2022 sebesar 13,5 juta barel dari 2860 juta barel di bulan Januari 2022.

Selanjutnya, berdasarkan Laporan Mingguan EIA (U.S. Energy Information Administration), terdapat penurunan stok Amerika Serikat pada akhir Februari 2022 dibandingkan akhir bulan sebelumnya yaitu  stok gasoline turun 3,5 juta barel menjadi 246,5 juta barel,  stok distillate turun 3,0 juta barel menjadi 119,7 juta barel.

Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh peningkatan estimasi troughput 35 kilang gabungan di Cina yang terdiri dari kilang Sinopec, CNOOC, Petrochina dan Sinochem Corp, pada bulan Februari 2022 sebesar 3.2% dibandingkan bulan lalu menjadi 7,2 juta barel per hari

“Jepang kembali melanjutkan pemberian subsidi gasoline sebesar 5 yen per liter kepada distributor minyak. Pemberian subsidi telah dilaksanakan sejak 27 Januari 2022 melalui evaluasi penetapan yang dilakukan setiap minggu sebagai upaya Pemerintah untuk menjaga harga retail gasoline yang tinggi di negara tersebut,” sebagaimana dikutip dari Exsum tersebut.

Adapun perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada bulan Februari 2022 dibandingkan bulan Januari 2022 sebagai berikut:

·         Dated Brent naik sebesar US$ 10,97 per barel dari US$87,22 per barel menjadi US$ 98,19 per barel.

·         WTI (Nymex) naik sebesar US$ 8,65 per barel dari US$82,98 per barel menjadi US$ 91,63 per barel.

·         Brent (ICE) naik sebesar US$ 8,53 per barel dari US$ 85,57 per barel menjadi US$ 94,10 per barel.

·         Basket OPEC naik sebesar US$ 8,83 per barel dari US$ 85,13 per barel menjadi US$ 93,96 per barel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper