Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melalui subholding PT Pertamina Patra Niaga, menyediakan 162 unit Charging Station sebagai upaya mewujudkan target net zero emission pada 2060 melalui transisi energi.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga – Subholding Commercial and Trading Pertamina, Alfian Nasution, menyatakan salah satu bisnis masa depan Pertamina adalah charging station atau tempat mengisi daya untuk kendaraan listrik serta pusat penukaran baterai kendaraan listrik.
Enam Charging Station telah tersedia di empat lokasi di Jakarta dan dua lokasi di Banten. Detail lokasinya, yaitu SPBU Fatmawati, Jakarta Selatan, SPBU MT Haryono, Jakarta Selatan, SPBU Lenteng Agung, Jakarta Selatan, SPBU Kuningan, Jakarta Selatan, SPBU Soekarno Hatta, Tangerang, dan Kantor BPPT Serpong, Tangerang.
Alfian mengungkapkan bahwa Pertamina tahun ini fokus dalam proses pilot komersial untuk mendapatkan bisnis model yang paling tepat untuk Pertamina dan masyarakat.
“Pertamina memiliki target untuk menyediakan 162 unit Charging Station pada 2026,” kata Alfian dalam keterangannya, Senin (28/02/2022).
Menurutnya saat ini tantangan dalam penyediaan Charging Station adalah keekonomian dari bisnis yang belum baik yang terutama dipengaruhi oleh masih rendahnya penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) roda empat di Indonesia.
Dengan demikian dibutuhkan sinergi dari semua pihak terkait, baik dari Pemerintah, pabrikan kendaraan listrik, Badan Usaha Charging Station dan pihak swasta untuk sama-sama berkomitmen meningkatkan ekosistem KBLBB di Indonesia.
“Harapan kami Charging Station ini akan menjadi salah satu bisnis baru Pertamina yang akan berkontribusi baik untuk perusahaan dan lingkungan,” ujar Alfian.
Sebelumnya Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, menegaskan harus ada skema yang jelas agar kendaraan listrik bisa diakses semua lapisan masyarakat. Untuk itu kuncinya adalah keterjangkauan harga.
Menurut dia, listrik murah bukanlah jawaban utama, melainkan juga harus dilihat dari sisi kendaraan mau komponen pendukung lainnya.