Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utilitas Industri Kopi Membaik, Kerek Kinerja Ekspor  

Kementerian Perindustrian mencatat rata-rata utilitas produksi industri pengolahan kopi pada 2021 sebesar 86,5 persen.
Petani memanen biji kopi Liberika Tungkal Komposit (Libtukom) di lahan pertanian gambut Mekar Jaya, Betara, Tanjung Jabung Barat, Jambi, Senin (20/3)./Antara-Wahdi Septiawan
Petani memanen biji kopi Liberika Tungkal Komposit (Libtukom) di lahan pertanian gambut Mekar Jaya, Betara, Tanjung Jabung Barat, Jambi, Senin (20/3)./Antara-Wahdi Septiawan

Bisnis.com, JAKARTA – Industri pengolahan kopi mengalami perbaikan utilitas produksi pada tahun lalu. Kementerian Perindustrian mencatat rata-rata utilitas produksi industri pengolahan kopi pada 2021 sebesar 86,5 persen, meningkat sekitar 2,5 persen dibandingkan 2020. 

Dirjen Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan utilitas yang membaik ikut mengerek kinerja ekspor. 

"Ekspor produk olahan kopi mencapai US$ 597,81 juta atau naik sebesar 11,41 persen," kata Putu kepada Bisnis, baru-baru ini. 

Adapun, untuk neraca perdagangan produk pengolahan kopi mengalami surplus sebesar US$503 juta. Putu mengatakan ekspor produk olahan kopi pada 2021 lebih didomniasi kopi instan senilai US$109 juta dan kopi mix berbasis kopi instan sebesar US$455 juta.

Sebaliknya, realisasi volume produksi industri olahan kopi pada 2021 tercatat mencapai 660.804 ton dengan produksi biji kopi atau green bean mencapai 765.415 ton. Volume produksi green bean tersebut meningkat 1,2 persen dari 2020 dan naik 4,2 persen secara nilai.

Adapun, Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEIKI) Moelyono Soesilo memproyeksikan serapan kopi ke industri penggilingan pada tahun ini akan kembali ke masa sebelum pandemi di angka 380.000 ton hingga 385.000 ton. Pada 2021, angka serapan relatif stagnan di posisi 370.000 ton. 

Ketua Bidang Specialty dan Industri AEIKI mengatakan tidak seluruhnya dari produksi perkebunan kopi nasional masuk ke proses penggilingan. Sebagian melalui proses pembakaran, dan sisanya diserap dalam bentuk komoditas.

Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita sebelumnya mengatakan pertumbuhan IKM pengolahan kopi pada tahun ini akan banyak ditopang penjualan di kedai kopi dan penjualan daring. Seiring pergeseran pola konsumsi dan belanja masyarakat, industri pengolahan kopi diprediksi akan lebih bergairah. 

"Kedai kopi dan masyarakat sudah mulai terbiasa dengan adaptasi kebiasaan baru, penjualan secara digital, serta adanya pelonggaran aktivitas ekonomi. Kami yakin penjualan produk-produk kopi akan pulih dan semakin meningkat," kata Reni. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper