Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Musim Kemarau di Amerika Selatan, Harga Kedelai Dunia Meroket

Kenaikan harga kedelai dikhawatirkan makin memperburuk inflasi pangan global dan pakan ternak, yang saat ini juga terdampak akibat kekurangan tenaga kerja dan kenaikan harga energi.
Amanda Kusumawardhani
Amanda Kusumawardhani - Bisnis.com 24 Februari 2022  |  11:11 WIB
Musim Kemarau di Amerika Selatan, Harga Kedelai Dunia Meroket
Pekerja menyortir kedelai yang baru tiba di gudang penyimpanan di Kawasan Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (19/2/2020). Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Harga kedelai merangkak ke level tertinggi sembilan tahun seiring dengan meredupnya prospek panen di Amerika Selatan yang mengancam pasokan global.

Dilansir Bloomberg, Kamis (24/2/2022), kontrak berjangka kedelai tercatat naik 2,4 persen menjadi US$16,75 per bushel di Chicago. Angka ini merupakan kontrak teraktif sejak akhir 2012 ketika musim kemarau di Amerika Serikat menganggu pasokan kedelai.

Kenaikan harga kedelai dikhawatirkan makin memperburuk inflasi pangan global dan pakan ternak, yang saat ini juga terdampak akibat kekurangan tenaga kerja dan kenaikan harga energi.

Musim kemarau telah memperburuk proyeksi produksi di Amerika Selatan, misalnya di Brazil, produsen terbesar kedelai di dunia. Argentina dan Paraguay juga diperkirakan mengalami hal yang sama.

 

Pasokan yang terbatas akan memacu pembeli beralih ke Amerika Serikat. Tak hanya kedelai, biji minyak lainnya yaitu minyak sawit dan canola juga mengalami gangguan pasokan sehingga memacu harga minyak nabati ke level tertinggi.

 

Analis AgriVisor LLC Karl Setzer mengatakan krisis di Eropa Timur akan memacu pergerakan harga kedelai ke level tertinggi karena eskalasi konflik geopolitik bisa menghambat ekspor minyak bunga matahari.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ukraina harga kedelai

Sumber : Bloomberg

Editor : Amanda Kusumawardhani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top