Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terus mendorong kemampuan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di segmen pertanian untuk bersaing di pasar ekspor. Salah satu produk yang tengah menjadi primadona yaitu porang.
Wakil Pemimpin Divisi Bisnis SME BNI Yessi Aktaina mengatakan bahwa saat ini segmen pertanian terus tembuh bahkan selama pandemi. Saat segmen lain mengalami penurunan, justru pertanian terus bertahan.
“Melihat data 2021, segmen pertanian sangat mengalami pertumbuhan meski dalam situasi pandemi. Produk yang rata-rata berhasil diekspor yaitu dari holtikultura, buah-buahan, yang terbaru dan terus dikembangkan adalah porang.” ujar Yessi dalam acara Forwada Virtual Discussion Series 2022, Kamis (24/2/2022).
Porang menjadi komoditas baru yang ternyata mendapatkan respon yang sangat positif dari berbagai negara karena digunakan sebagai bahan baku makanan sehat. Melalui program Millenial Smart Farming, BNI mengajak petani muda untuk mengembangkan produknya sehingga dapat tersedia sesuai demand.
Melansir dari litbang.pertanian.go.id, porang merupakan salah satu jenis umbi yang dapat dimakan. Umbi ini kerap dimanfaatkan pada berbagai industri pangan antara lain untuk produk makanan, seperti konnyaku, shirataki (berbentuk mie), sebagai bahan campuran/tambahan pada berbagai produk kue, roti, es krim, permen, jeli, selai, dan bahan pengental pada produk sirup dan sari buah.
Lebih lanjut, Yessi menjelaskan bahwa komoditas yang masih dalam masa tanam itu terus diawasi serta dilihat nilainya secara jelas dan keberhasilannya dalam jangka panjang. BNI akan terus mendorong dan mendampingi para petani untuk melakukan ekspor dengan fasilitas BNI Xpora.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Insan Tani dan Nelayan (Intani) Guntur Subagja turut mengatakan bahwa porang menjadi potensi yang cukup besar dari segmen pertanian.
“Pertanian menjadi potensi yang sangat besar, namun belum maksimal pemanfaatannya,” jelasnya.
Menurutnya, untuk mengembangkan industri pertanian secara luas, Indonesia dapat menggerakan lima sektor strategis, yaitu pangan, farmasi, pariwisata, kosmetik, dan energi terbarukan. Guntur juga berharap dengan Indonesia yang menjadi Presidensi G20 dapat menjadi momentum bagi UMKM.
“Presidensi Indonesia menjadi tuan rumah G20 ini menjadi momentum yang sangat besar untuk membangkitkan ekonomi nasional khususnya UMKM, dan sektor lain yang terkait dengan pasar yang sangat bear. Di mana anggota negara G20 ini memberikan kontribusi gross domestic product [GDP] yang sangat besar,” harapnya.