Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wamenkeu: Indonesia Butuh Kolaborasi dan Sinergi Seluruh K/L untuk Jaga Ekonomi

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan saat ini seluruh kementerian dan lembaga diharapkan menunjukkan perannya dalam mengatasi berbagai tantangan perekonomian, berbeda dengan di masa lampau di mana hanya unit dan instansi terkait yang idealnya berkontribusi untuk menghadapi suatu masalah.
Gedung Kementerian Keuangan Republik Indonesia. /Bisnis-Abdurachman
Gedung Kementerian Keuangan Republik Indonesia. /Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mendorong seluruh jajaran Kementerian Keuangan untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam menghadapi berbagai tantangan dalam pemulihan ekonomi.

Sinergi dan kolaborasi pun sangat penting terutama pada saat Indonesia sedang berada dalam situasi pandemi Covid-19.

“Kolaborasi menjadi dasar karena tugas kita adalah menjaga perekonomian, menjaga masyarakat. Karena itu di berbagai macam level harus terjadi sinergi dan kolaborasi, harus terjadi pemahaman antar bidang dan antar pekerjaan,” katanya dalam Rapat Koordinasi Bidang Organisasi dan Ketatalaksanaan, Rabu (23/02/2022).

Dia menyampaikan saat ini seluruh kementerian dan lembaga diharapkan menunjukkan perannya dalam mengatasi berbagai tantangan perekonomian, berbeda dengan di masa lampau di mana hanya unit dan instansi terkait yang idealnya berkontribusi untuk menghadapi suatu masalah.

“Misalnya isu mengenai pangan, mungkin kalau masa lalu kita langsung berpikir isu pangan bukan bidangnya Kementerian Keuangan. Tapi kalau sekarang, cara kita berpikir adalah isu pangan itu bisa kita dalami dan harusnya bisa kita jaga karena ada di berbagai macam bidang di Kementerian Keuangan,” katanya.

Dia menjelaskan, APBN telah mengalokasikan anggaran di sektor pangan kepada Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan, hingga Kementerian Perikanan.

Namun demikian, Kementerian Keuangan juga memiliki andil besar pada sektor tersebut.

Di sisi lain, sektor pangan di Indonesia juga tidak hanya dikerjakan oleh kementerian, melainkan juga dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Beberapa BUMN di sektor pangan, jelas Suahasil, terkadang meminta dukungan dari pemerintah, seperti melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dan penjaminan yang didukung oleh Kementerian Keuangan, yaitu Direktorat Jenderal Anggaran, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko (DJPPR).

“Jika tidak ada sinergi, maka kita akan kehilangan daya kita untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Itu baru satu isu dan saya tadi ilustrasikan mengenai isu pangan. Banyak isu-isu yang lain, seperti isu infrastruktur, kesehatan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper