Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dwelling Time Masih Jadi Tantangan, Ini Langkah PORT

PORT menyadari pentingnya pengintegrasian bisnis yang berhubungan dengan industri Pelabuhan untuk meningkatkan efisiensi industri terminal peti kemas dan logistik.
Peti kemas/Ilustrasi-Bisnis
Peti kemas/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk. (PORT) terus meminimalisasi supaya proses dwelling time di pelabuhan kelolaannya tidak lebih dari 3 hari.

Direktur Utama PORT Paul Krisnadi mengatakan salah satu tantangan di industri terminal peti kemas secara umum adalah dwelling time atau waktu yang dibutuhkan sejak peti kemas dibongkar dari kapal hingga petikemas dikeluarkan dari terminal oleh importir.

Tantangan tersebut, jelasnya, tidak hanya dari efisiensi dalam melakukan proses bongkar muat tetapi juga dalam hal document clearance atau penyelesaian dokumentasi impor atau ekspor barang.

Dalam hal tersebut PORT menyadari pentingnya pengintegrasian bisnis yang berhubungan dengan industri Pelabuhan untuk meningkatkan efisiensi industri terminal peti kemas dan logistik. Paul melanjutkan, PORT sudah memulai otomatisasi dan digitalisasi proses bisnis di luar perusahaan. Salah satu contohnya adalah dalam urusan penerbitan dokumentasi dan pembayaran jasa, otomatisasi dapat dimanfaatkan untuk menyingkat waktu dan menyederhanakan proses.

“Melalui langkah tersebut, saat ini dwelling time pada Pelabuhan PORT pada umumnya tidak melebihi 3 hari,” ujarnya, Selasa (22/2/2022).

Dia mencontohkan untuk penerbitan Kartu Expor dan SP2 atau akhir-akhir ini sering disebut sebagai gate pass, para importir dapat menyelesaikan seluruh proses hingga pembayaran secara daring sehingga pengurus dokumen tidak perlu datang ke loket. Dia menyebut sistem PORT telah siap untuk melakukan semua transaksi secara daring segera setelah stakeholder bersangkutan lainnya dapat melakukannya.

Tidak hanya melakukan digitalisasi proses secara bisnis, PORT juga melaksanakan digitalisasi untuk internal Perusahaan seperti sistem HRD, komunikasi dengan karyawan dan lain-lain.

Selain itu, PORT juga sedang meneliti kemungkinan otomatisasi business process di luar pelabuhan yang masih ada kaitannya dengan kegiatan usaha PORT, misalnya otomatisasi bagian dari mata rantai logistik. Menurutnya masih banyak ruang untuk meningkatkan efisiensi di luar Pelabuhan yang dapat berdampak pada penurunan biaya logistik di Indonesia.

Saat ini PORT masih berfokus pada bisnis operator terminal petikemas serta pengadaan dan pemeliharaan alat-alat pelabuhan, terus melakukan inovasi dan otomasi pengelolaan terminal petikemas yang dikelola oleh PORT.

Sepanjang 2021 kinerja PORT dapat melampaui capaian pendapatan dari tahun sebelumnya, yaitu tumbuh sekitar 2%. Hal ini dilihat dari capaian kinerja konsolidasi Perseroan yang sampai pada Kuartal III/2021 tercatat Rp994,1 miliar atau naik 1 persen dari periode yang sama tahun lalu, dengan kontribusi pendapatan terbesar berasal dari segmen Jasa Bongkar Muat (Stevedoring)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper