Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Alamak! 1.100 Ton Minyak Goreng Numpuk di Gudang, Ini Kata Pegawainya

Satgas Pangan Sumatra Utara menemukan 1.100 ton minyak goreng numpuk di gudang di tengah kelangkaan stok di pasar tradisional ataupun ritel modern.
Nanda Fahriza Batubara
Nanda Fahriza Batubara - Bisnis.com 19 Februari 2022  |  11:38 WIB
Alamak! 1.100 Ton Minyak Goreng Numpuk di Gudang, Ini Kata Pegawainya
Seorang pengunjung memilih minyak goreng kemasan di Supermarket GS, Mal Boxies123, Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/12/2021). - Antara Foto/Arif Firmansyah/tom.\\r\\n

Bisnis.com, DELI SERDANG - Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Sumatra Utara berhasil menemukan sekitar 1.100 ton minyak goreng kemasan menumpuk di gudang sebuah produsen di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat (18/2/2022).

Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Pemprov Sumatra Utara Naslindo Sirait mengatakan minyak goreng dengan merek inisial B tersebut ditemukan di tengah adanya kelangkaan stok di berbagai pasar tradisional ataupun ritel modern. Terutama, minyak goreng dengan harga Rp14.000 per kg.

Saat ini, minyak goreng yang dijual di pasaran dibanderol dengan harga lama atau di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah beberapa waktu lalu.

"Hari ini kami melihat fakta terdapat stok minyak goreng yang siap dipasarkan sekitar 1,1 juta kilogram bertumpuk di gudang," kata Naslindo.

Beranjak dari hasil sidak itu, Naslindo bersama beberapa anggota tim Satgas Pangan Sumatra Utara lainnya lanjut menyambangi sejumlah gudang produsen maupun distributor minyak goreng.

Kepada tim, lanjutnya, seorang pegawai gudang membenarkan bahwa ribuan ton minyak goreng tersebut belum disalurkan ke pedagang. Alasannya karena kebijakan yang diambil pihak manajemen.

Setelah mendengar pengakuan itu, Naslindo meminta kepada manajemen produsen agar segera menyalurkan minyak goreng di gudang tersebut ke para distributor. Diharapkan kelangkaan stok di tingkat pedagang dan pengecer dapat diatasi pada waktu dekat.

"Kami juga akan terus melakukan monitoring dan sidak ke produsen dan distributor lainnya untuk memastikan tidak ada yang melakukan penimbunan," katanya.

Minyak goreng sudah menjadi kebutuhan utama di kalangan masyarakat. Jika terjadi kelangkaan, pengaruhnya terhadap inflasi begitu besar sehingga berdampak buruk pada perekonomian.

Apalagi, kata Naslindo, masyarakat kini juga terbebani dengan pandemi Covid-19. Sehingga partisipasi semua pihak dibutuhkan agar roda ekonomi kembali stabil, khususnya di Sumatra Utara.

"Karena itu kami mengimbau kepada produsen, distributor dan pedagang agar jangan sekali-kali melakukan penimbunan bahan pangan. Sebab hal itu jelas dilarang oleh undang-undang dan berisiko pidana," kata Naslindo.

Lebih lanjut, Naslindo menyerahkan sepenuhnya temuan ini kepada aparat dari kepolisian agar diproses menurut peraturan yang berlaku. Seperti diketahui, unsur Polda Sumatra Utara juga bagian dari Tim Satgas Pangan Sumatra Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Harga Minyak minyak goreng
Editor : Rio Sandy Pradana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top