Bisnis.com, JAKARTA - Jelang pelaksanaan initial public offering (IPO), PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk. (BIKE) meramal pasar sepeda domestik pada tahun ini akan tetap mengalami pertumbuhan meski tak setinggi pada 2020.
Henry Mulyadi, Komisaris Utama Sepeda Bersama mengatakan pertumbuhan setelah booming pasar sepeda pada 2020 akan terjadi secara organik.
"Bertumbuhnya tidak sepesat 2020, tapi kalau [dibandingkan] dari 2019-2018, kami tetap bertumbuh secara organik," katanya usai konferensi pers jelang IPO, Jumat (18/2/2022).
Henry mengakui kenaikan harga-harga material dari supplier membebani biaya produksi dan distribusi perseroan. Namun, dengan langkah efisiensi, kenaikan harga jual di tingkat konsumen diupayakan masih dalam ambang batas normal.
Henry melanjutkan perseroan membidik pertumbuhan penjualan dua digit pada tahun ini ditunjang pengembangan produk-produk baru. Selain sepeda konvensional, sepeda listrik juga masih akan menjadi fokus pengembangan.
Selain itu, Henry juga melirik ceruk penjualan kendaraan bermotor roda dua listrik yang sedang naik daun. "Tahun ini pasti naik, saya perkirakan untuk EV itu tahun depan bisa menjadi 10 persen ke atas, khususnya EV sepeda," ujarnya.
Baca Juga
Sepeda Bersama Indonesia diketahui berdiri sejak 2017 dan merupakan pemegang merek Genio dan distributor sepeda merek Avand dan United.
Sampai dengan September 2021, Sepeda Bersama mencatatkan penjualan senilai Rp122 miliar. Pada tahun ini, penjualan diproyeksikan mencapai Rp214 miliar dan akan terus meningkat menjadi Rp313 miliar pada 2023.
Pada tahun lalu, merek yang paling berkontribusi terhadap penjualan perseroan yakni Genio sebesar 55,79 persen dan United 40,41 persen. Sedangkan Avend berkontribusi sekitar 1,36 persen, dan merek lain 2,44 persen.