Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memperkirakan sejumlah event internasional yang digelar di Indonesia tahun ini akan menarik kunjungan turis asing setidaknya di kisaran sekitar 2-3 juta orang.
Pada tahun ini, Indonesia akan menggelar sejumlah kegiatan internasional yakni MotoGP dan G20. Kedua acara ini tidak hanya diselenggarakan satu kali, tetapi dalam sebuah rangkaian di sejumlah kota dan kabupaten di Indonesia hingga acara puncaknya.
"Kami yakin efek dari ajang MotoGP dapat mengangkat pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, tidak hanya di Lombok, tapi seluruh destinasi wisata, terutama destinasi prioritas,” ungkapnya, dalam acara G20 Finance Track Side Event, Senin (14/2/2022).
Tidak berhenti sampai MotoGP, Sandi melihat potensi efek jangka panjang dari sejumlah event tersebut juga akan mengangkat pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, bukan hanya di Lombok, tetapi juga berbagai destinasi di Indonesia.
Mengutip data Badan Pusat Statistik, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada November 2021 mencapai 153.2000 kunjungan, naik 6,04 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada November 2020. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah kunjungan wisman pada November 2021 juga mengalami kenaikan sebesar 3,06 persen.
Dari Januari hingga November 2021, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 1,48 juta kunjungan atau turun mencapai 61,82 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2020.
Menurutnya, tahun ini merupakan momen yang tepat untuk memacu kembali pertumbuhan industri pariwisata Indonesia. Ia pun menyampaikan Indonesia membutuhkan tiga hal utama untuk memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif, yaitu ekonomi berkelanjutan, digitalisasi, dan kesehatan.
“Ada tiga kunci utama agar pariwisata Indonesia kembali pulih, pertama sustainability, kedua digitalization, yang terakhir tentunya kesehatan karena sedang dalam masa pandemi,” katanya.
Lebih lanjut, Sandi menjelaskan bahwa banyak potensi yang dapat dikembangkan dari aspek digitalisasi, terutama pada teknologi pembayaran.
Menurut Sandi, pada aspek digitalisasi ada tiga fokus yang saat ini dikembangkan dan akan digunakan ke depannya. Aspek tersebut dapat membantu Indonesia dalam mengembangkan keamanan dan kemudahan bertransaksi.
“Banyak potensi dari aspek digitalisasi, yang menjadi fokus kita yaitu cyber security, fintech, dan digital payment,” lanjut Sandi.
Pariwisata Indonesia yang mengusung Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE) atau protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan di bidang pariwisata membutuhkan pembayaran secara digital.
Melalui pembayaran digital, pelaku pariwisata tidak harus kontak langsung dengan penyedia jasa sehingga tetap menjaga protokol kebersihan, kesehatan, dan keselamatan terutama di masa pandemi.