Bisnis.com, JAKARTA - PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk. (IATA) dinilai bisa ikut mengembangkan bisnis carter pesawat seiring dengan ekspansi bisnis Hary Tanoe ke sektor batubara.
"IAT sebagai pendukung bisnis MNC group sendiri sangat cocok. Justru bisa langsung direncanakan dan dieksekusi secara internal. Tidak perlu lelang kontrak proyek mining support lagi," ujar Pemerhati penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soejatman, Jumat (11/2/2022).
Gerry menilai selama ini perusahan tersebut memang fokus di penerbangan carter untuk industri minyak dan gas serta belum terlalu berfokus di sektor tambang. Pasalnya karena jaringan atau koneksi bisnis IAT banyak berasal dari sektor minyak dan gas terutama di Matak dan di Ambon.
Sebagai pemain di sektor sewa pesawat, IAT harus menyesuaikan jumlah pesawat dengan jumlah permintaan dari kontrak yang dimenangkan.
Selama ini, kata dia, IAT juga kesulitan untuk berekspansi bisnis carter karena anjloknya harga minyak dan gas sejak 2015. Pada saat itu maskapai carter banyak yang berpindah ke sektor pertambangan.
Menurutnya memang akan lebih memungkinkan bagi IAT untuk mendukung bisnis batu-bara yang sedang dikembangkan dibandingkan dengan berekspansi pada saat ini.
"Jadi IAT sepertinya tetep ada tapi sulit ekspansi karena penerbangan carter sangat tergantung dengan kontrak yang dimenangkan dan seberapa cepat pesawat bisa diadakan. Mau pesawatnya dulu akan susah dan menjadi idle asset dan financial risk," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan perubahan dan adaptasi bisnis memang harus dilakukan oleh para pelaku usaha pada masa pandemi ini. Namun, lanjutnya, perubahan segmen bisnis dapat dilakukan tanpa melepas bisnis yang memiliki potensi sebagai bisnis pendukung.
“Dalam kasus IATA, bisnis pertambangan juga tetap memerlukan chartered flight. Justru perubahan bisnis yang sifatnya terlalu jauh dari core artinya akan ada penghentian pada seluruh karyawan karena expertise atau keahlian yang dibutuhkan pun akan berbeda,” ujarnya, Jumat (11/2/2022).