Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2022 sebesar US$141,3 miliar, atau turun dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2021 sebesar US$144,9 miliar.
Artinya, dalam sebulan cadangan devisa turun US$3,6 miliar atau setara Rp51,77 triliun dengan kurs Rp14.380 per dolar AS.
Kendati demikian, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyampaikan bahwa posisi cadangan devisa ini pun berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Lebih lanjut, imbuhnya, BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan.
“Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,6 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah,” kata Erwin melalui siaran pers, Selasa (8/2/2022).
Erwin menjelaskan penurunan posisi cadangan devisa dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berkurangnya penempatan valas perbankan di BI, sebagai antisipasi kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan membaiknya aktivitas perekonomian.
Adapun selanjutnya BI memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.