Bisnis.com, JAKARTA - Hanggar di Bandara Malinau hampir dipastikan bakal digunakan oleh Smart Air, menggantikan Susi Air yang telah habis masa kontraknya sejak akhir 2021.
Dilansir dari Tempo, Bupati Kabupaten Malinau Wempi Wellem Mawa menuturkan kontrak yang dimiliki PT ASI Pudjiastuti atau Susi Air terhadap hanggar bandara tersebut telah habis sejak tahun lalu.
"Ada maskapai lain yang juga telah mendapat kesempatan menggunakan hanggar tersebut pada tahun ini, yaitu Smart Air," kata Wempi, Kamis (3/2/2022).
Sebelumnya, pemilik PT ASI Pudjiastuti Aviation atau Susi Air, mengatakan telah sudah menyewa hanggar di bandara berkode LNU tersebut selama 10 tahun. Adapun, maskapai melayani rute penerbangan reguler dan perintis untuk Kalimantan Utara dan wilayah pedalaman.
"Kita punya base ya di hanggar itu [Bandara Malinau] yang sudah disewa 10 tahun, tetapi perpanjangan yang sudah diajukan [November] tahun lalu tidak dikabulkan," kata Susi kepada Bisnis.com, Rabu (2/2/2022).
Dia menambahkan perpanjangan sewa tersebut dilakukan karena masih ada pesawat yang belum selesai proses perawatan (maintenance) dalam waktu dekat.
Baca Juga
Berdasarkan situs resminya, Smart Air yang memiliki nama badan hukum PT Smart Cakravala Aviation didirikan pada akhir 2016 dan berbasis di Jakarta. Maskapai ini tergolong perusahaan jasa angkutan udara niaga tidak berjadwal.
Smart Air, yang dipimpin oleh Presiden Direktur Pongky Majaya, bergerak di bidang jasa transportasi udara untuk survei udara, foto udara, patroli udara, penumpang, kargo, evakuasi medis dan charter pesawat VIP.
Saat ini, maskapai tersebut memiliki dan mengoperasikan 11 pesawat Cessna Caravan 208/208B, satu helikopter Airbus H 130 T2 dan dua pesawat Pilatus PC 6 Porter.
Tahun ini ada penambahan pesawat, yakni 3 Pilatus PC6 Porter, 4 Cessna Caravan 208B dan memiliki rencana untuk membeli Cessna 408 SkyCourier bermesin ganda.
Smart Air memiliki basis operasi dan pemeliharaan utama di Singkawang, Kalimantan Barat dan Nabire, Papua.