Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keran Ekspor Dibuka, Cek Nasib Harga Batu Bara

Indonesia resmi membuka keran ekspor batu bara per 1 Februari 2022, setelah sebelumnya pemerintah mengeluarkan aturan menghentikan pengapalan sepanjang Januari 2022.
Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara ke dalam truk di Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN), Marunda, Jakarta, Rabu (12/1/2022). /Antara Foto-M. Risyal Hidayat
Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara ke dalam truk di Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN), Marunda, Jakarta, Rabu (12/1/2022). /Antara Foto-M. Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Harga komoditas batu bara global diperkirakan akan tetap menguat meski Indonesia telah membuka kembali keran ekspor batu bara per 1 Februari 2022. 

“Nampaknya [harga] akan menguat tapi perubahan ya tidak terlalu besar, kisaran sekitar US$220 per ton batas atas dan US$150 per ton batas bawahnya,” kata Direktur Eksekutif Indonesian Mining Association (IMA) Djoko Widajatno kepada Bisnis, Selasa (1/2/2022). 

Lebih lanjut penguatan ini disinyalir akibat masih tingginya permintaan batu bara Indonesia bagi sejumlah negara seperti China, India serta kawasan Asia Timur. Kenaikan permintaan ini juga ditopang oleh faktor cuaca. 

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia menyebutkan bahwa kondisi harga batu bara masih tidak dapat diprediksi. 

Meski begitu, dia mengakui penguatan harga terus berlangsung sejak pemerintah memutuskan melarang ekspor batu bara demi pemenuhan pasokan bagi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dalam negeri. 

“Tapi kebijakan larangan ekspor kemarin salah satu sentimen pendorong harga. Sayangnya eksportir kita tidak bisa menikmati,” ujarnya.

Di sisi lain, bursa ICE Newcastle masih memperdagangkan batu bara pada level US$222,75 per metrik ton untuk kontrak Februari pada Senin (31/1/2022). Harga ini terkoreksi 3,50 poin dibandingkan perdagangan pekan lalu. 

Sementara itu batu bara untuk kontrak Maret 2022 berada pada level US$199,95 per metrik ton, atau turun dari perdagangan pekan sebelumnya US$203,50 per metrik ton. 

Adapun sebagaimana diketahui, sebelumnya pemerintah mengeluarkan aturan larangan ekspor batu bara sepanjang Januari 2022. Hal ini dilakukan untuk mengamankan pasokan batu bara pembangkit listrik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper