Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Virus HMPV Masuk RI, Pengusaha Minta Pemerintah Lakukan Hal Ini

Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) meminta pemerintah melakukan aksi tanggap dengan cepat atas masuknya HMPV ke Indonesia.
Ilustrasi virus HMPV. / dok Freepik
Ilustrasi virus HMPV. / dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) menilai masuknya Human Metapneumovirus (HMPV) ke Indonesia perlu ditanggapi dengan cermat oleh pemerintah.

Sekretaris Jenderal Asita Budijanto Ardiansjah menyampaikan bahwa meskipun pemerintah menghimbau masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi virus tersebut, kondisi ini juga tidak boleh dianggap enteng.

"Situasi ini harus ditanggapi dengan cermat, tidak perlu terlalu panik tetapi juga jangan dianggap enteng," kata Budijanto kepada Bisnis, Kamis (9/1/2025).

Dalam hal ini, dia mengharapkan adanya keterbukaan informasi dari pemerintah, terkait penyebaran dan penanganan virus HMPV di Indonesia, termasuk upaya pencegahan masuknya virus tersebut lewat negara asal wisatawan.

Selain itu, Asita meminta pemerintah untuk melibatkan asosiasi pariwisata dalam mencegah masuknya virus HMPV, melalui sosialisasi ke calon-calon wisatawan mancanegara (wisman) dengan jumlah kasus HMPV yang tinggi seperti China.

"Ini diperlukan mengingat China saat ini menjadi target wisman yang berkunjung ke Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengimbau pelaku usaha di sektor pariwisata untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE).

Imbauan itu disampaikan Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa sebagai langkah antisipasi penyebaran virus HMPV, termasuk di destinasi wisata.

"Kami turut mengimbau kepada para operator dan pengelola destinasi pariwisata untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip CHSE," ujar Ni Luh kepada Bisnis, Kamis (9/1/2025).

Terkait perlakuan khusus kepada wisatawan yang kembali atau datang dari sejumlah negara dengan kasus HMPV seperti Malaysia dan China, Ni Luh menyebut bahwa hal ini akan menjadi ranah kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Imigrasi.

"Itu akan menjadi ranah kebijakan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Imigrasi," ujarnya.

Dia menuturkan, Kemenpar selalu berkoordinasi dan merujuk pada Kemenkes dalam hal antisipasi penyebaran virus HMPV. Pihaknya turut mengimbau masyarakat dan pelaku usaha pariwisata untuk mengikuti arahan Kemenkes.

Ni Luh menyebut bahwa Kemenkes telah mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap waspada serta menjaga kesehatan guna mencegah risiko penularan virus ini. Selain itu, masyarakat diminta tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Dia mengatakan, berbagai langkah preventif bisa dilakukan oleh masyarakat seperti dengan menjaga pola hidup sehat, mencuci tangan secara teratur, dan menggunakan masker di tempat umum—terutama bagi yang merasa tidak sehat—dapat membantu mengurangi risiko tertular penyakit menular.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper