Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menargetkan sebagian besar proyek investasi yang mangkrak bisa diselesaikan pada tahun ini. Hal itu disampaikannya pada konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan IV/2021, Kamis (27/1/2022).
Bahlil menyampaikan bahwa terdapat investasi mangkrak senilai Rp708 triliun, yang sebelumnya sudah mendapatkan fasilitas dari pemerintah di antaranya insentif perpajakan. Dia menyebut hingga saat ini 75 persen dari investasi mangkrak tersebut sudah diselesaikan.
"Investasi mangkrak senilai Rp708 triliun sudah selesai 75 persen. Kemudian, 75 persen [investasi mangkrak yang sudah diselesaikan] ini kita targetkan tahun ini sudah selesai," jelas Bahlil, dikutip dari YouTube BKPM TV, Minggu (30/1/2022).
Bahlil menegaskan bahwa pihaknya akan serius dalam mengawasi jalannya proses realisasi sejumlah proyek investasi yang mangkrak ini. Apalagi, realisasi sejumlah proyek investasi tersebut bisa membantu pemerintah dalam memenuhi target investasi senilai Rp1.200 triliun tahun ini.
"Kalau tidak selesai [proyek investasinya] kita take out [izinnya], kita anggap orangnya tidak serius," tegas Bahlil.
Berdasarkan catatan Bisnis, proyek investasi mangkrak yang sudah difasilitasi pemerintah meliputi proyek Pertamina Rosneft, Lotte Chemical, PT Indo Raya Tenaga, Vale Indonesia, PT Tanjung Jati Power, dan Hyundai.
Selanjutnya, Kobexindo, Indonesia Power, PT Multimas Nabati Asahan, PT Tenaga Listrik Bengkulu, PT GCL Indo Tenaga, CJ Cheil Jedang, PT Galempa Sejahtera Bersama.
Lalu, proyek dari Masdar, PT Sumber Mutiara Indah Perdana (SMIP), PT Minahasa Cahaya Lestari, Malindo, BP, Pertamina, PT Halmahera Persada Lygend, Gorontalo Listrik Perdana, investasi Jambi Integrated City, PLN Proyek Hululais, PT Sulawesi Cahaya Mineral, First Pacific, dan lain-lain.