Bisnis.com, JAKARTA – PT Bungasari Flour Mills Indonesia (Bungasari) menggelontorkan investasi senilai Rp14,12 miliar untuk memanfaatkan limbah gas buang sebagai sistem pendingin ramah lingkungan di Cilegon, Banten.
Perusahaan menggandeng PT Benua Green Energy untuk pengerjaan proyek perdana pemanfaatan limbah gas buang guna mengurangi konsumsi listrik melalui peningkatan efisiensi energi.
Instalasi serta perampungan proyek multi energy chiller tersebut memakan waktu sekitar setengah tahun setelah penandatangan kontrak kerja dengan Bungasari.
“Ini merupakan wujud dari komitmen Bungasari terhadap perlindungan lingkungan. Berawal dari pembangunan PLTS atap di Medan, Sumatra Utara, pada tahun lalu. Kemudian pada akhir Januari 2022 dilanjutkan dengan proyek sistem pendingin ramah lingkungan dengan pemanfaatan limbah gas buang di Cilegon,” kata Presiden Direktur Bungasari Budianto Wijaya dalam keterangan resmi, Minggu (30/1/2022).
Chief Executive Officer PT Benua Green Energy Ravi Desai menjelaskan bahwa prinsip kerja mesin chiller itu adalah menggunakan gas buang dari gas engine yang biasanya terbuang percuma. Gas tersebut kemudian dimanfaatkan untuk membuat chiller dengan menggunakan sistem absorption chiller.
“Dengan sistem ini, Bungasari memanfaatkan energi dari gas buang engine menjadi chiller yang dapat dijadikan pendingin ruangan, sekaligus menggantikan sistem pendingin ruangan yang sebelumnya menggunakan AC konvensional,” jelasnya.
Di sisi lain, sistem ini tidak menggunakan freon sebagai senyawa pendingin udara. Alhasil, perusahaan dapat lebih efisien dalam menghasilkan ruang kerja ramah lingkungan.
“Ini merupakan langkah dan komitmen luar biasa terhadap keberlangsungan hidup manusia di masa mendatang.”
Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa dengan menyerap energi listrik exhaust gas flow rate yang dimanfaatkan sekitar 18.273 kilogram per jam dari pemanfaatan gas buang tersebut, Bungasari dapat melakukan pengurangan emisi CO2 (CO2 footprint) sekitar 570 ton per tahun.
Nilai penghematan yang didapat melalui pemanfaatan gas buang selama 1 tahun diperkirakan mencapai Rp3,15 miliar.
“Untuk skala jangka panjang hingga 20 tahun mendatang, Bungasari diperkirakan mendapat keuntungan penghematan sebesar Rp62,67 miliar,” ujar Budianto.