Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan paket insentif yang diberikan untuk wilayah kerja Mahakam baru bisa untuk menekan laju penurunan produksi, sedangkan untuk peningkatan produksi masih dibutuhkan upaya ekstra dengan penemuan baru.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengungkapkan, realisasi produksi di Blok Mahakam telah terbantu dengan adanya paket insentif yang diberikan pemerintah. Pasalnya, tingkat produksi Blok Mahakam bisa saja lebih melorot apabila paket insentif tidak diberikan.
Namun, dia tidak menampik apabila paket insentif tersebut baru bisa menjaga level produksi tidak turun terlalu jauh. Menurutnya, diperlukan banyak penemuan cadangan-cadangan baru yang harus dilakukan Pertamina untuk meningkatkan produksi di Blok Mahakam.
Adapun, target produksi siap jual atau lifting minyak bumi pada APBN 2022 di Blok Mahakam ditargetkan mencapai 25.500 barel minyak per hari (BOPD) atau lebih tinggi dari realisasi pada tahun lalu 24.931 bopd. Sementara itu, target lifting gas bumi pada APBN 2022 yakni sebesar 480 MMscfd, lebih rendah dari realisasi 2021 sebesar 481 MMscfd.
"Kita akan usahakan untuk fill the gap dengan beberapa program tambahan workover dan well service supaya bisa naik produksinya," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (27/1/2022).
Sekadar informasi, sepanjang 2021 pemerintah telah memberikan insentif berupa first tranche petroleum (FTP) dari 20 persen ke 5 persen, investment credit sebesar 17 persen, dan depresiasi dipercepat pada tahun terakhir production sharing contract (PSC).
Baca Juga
Pertamina Hulu Mahakam juga menerima insentif berupa pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak bumi dan bangunan (PBB) tubuh bumi serta insentif pemanfaatan barang milik negara (BMN) hulu migas.
SKK Migas mencatat realisasi lifting minyak Pertamina Hulu Mahakam pada 2021 sebesar 24.931 barel minyak per hari (BOPD), sedangkan realisasi produksi pada 2020 yakni sebesar 29.691 bopd. Dengan demikian, terjadi penurunan produksi minyak bumi sebesar 4.760 bopd sepanjang periode 2020--2021.
Sementara itu, produksi gas bumi Pertamina Hulu Mahakam pada 2021 tercatat sebesar 528 juta standar kaki kubik per hari, sedangkan realisasi produksi pada 2020 tercatat sebesar 608 MMscfd. Dengan demikian terjadi penurunan produksi sebesar 80 MMscfd dari Blok Mahakam sepanjang periode 2020-2021.