Bisnis.com, JAKARTA – KAI Commuter telah mengoperasikan sebanyak 1.005 perjalanan KRL per Januari 2022 dengan syarat perjalanan dan protokol kesehatan yang ditegakkan selama masa pandemi Covid-19.rti
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menuturkan saat ini operasi perjalanan KRL per hari mayoritas melayani pengguna di jam-jam sibuk. Supaya dapat menggunakan KRL, pengguna wajib memenuhi syarat seperti menunjukkan sertifikat vaksin melalui scan aplikasi ataupun menunjukkan fisik sertifikat tersebut. Setiap pengguna KRL juga wajib memenuhi syarat perjalanan menggunakan masker ganda saat masuk stasiun.
“Selain itu, petugas akan melakukan antrean penyekatan di stasiun untuk menjaga agar kapasitas pengguna KRL di dalam kereta tidak lebih dari 45 persen,” ujarnya melalui siaran pers, Minggu (23/1/2022).
Tak hanya itu, wastafel tambahan juga tetap tersedia agar pengguna mudah untuk cuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL.
Anne mencatat mobilitas pengguna KRL mulai sedikit berkurang pada pekan ketiga Januari ini. Selama hari kerja di pekan ketiga Januari, KAI Commuter melayani rata-rata 499.100 pengguna per hari. Angka ini turun tiga persen dibanding pekan kedua Januari dengan rata-rata 516.255 pengguna per hari. Hal ini sejalan dengan imbauan pemerintah agar masyarakat mulai mengurangi mobilitas dan aktivitas di luar rumah mengantisipasi naiknya kasus Covid-19 di Indonesia.
Meskipun demikian, hari Senin masih tercatat sebagai hari dengan volume pengguna tertinggi di setiap pekannya. Pada Senin (17/1/2022) lalu volume pengguna KRL sebanyak 528.011 pengguna, sedangkan Senin (10/1) sebelumnya mencapai 528.181 pengguna.
“KAI Commuter imbau agar pengguna KRL yang akan beraktivitas kembali di Jakarta dapat merencanakan perjalanannya dengan memanfaatkan layanan KRL pada hari libur ini agar terhindar dari potensi kepadatan di awal pekan,” imbuhnya.
Dia mengajak para pengguna untuk menggunakan KRL hanya untuk kepentingan mendesak, dan memanfaatkan fleksibilitas terkait jam kerja maupun bekerja dari rumah bagi pekerja. Hal ini untuk menghindari potensi kepadatan dan antrean saat hendak menggunakan KRL, karena selama pandemi ini pola mobilitas masyarakat masih hanya terpusat pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari.