Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitcoin Jeblok hingga 50 Persen, Valuasi Pasar Terpangkas Hingga US$1 Triliun

Penurunan aset blockchain paling populer ini menyebabkan likuidasi hingga US$1,1 miliar pada posisi kripto berjangka. Secara keseluruhan, nilai pasar Bitcoin telah terpangkas lebih dari US$1 triliun.
Ilustrasi aset kripto Bitcoin/Freepik
Ilustrasi aset kripto Bitcoin/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Harga Bitcoin terperosok hingga 50 persen dari rekor tertinggi pada November 2021 dan lebih dari US$1 triliun lenyap dari nilai pasar kripto.

Dilansir Bloomberg pada Sabtu (22/1/2022), pada Jumat, penurunan aset blockchain paling populer ini menyebabkan likuidasi hingga US$1,1 miliar pada posisi kripto berjangka. Secara keseluruhan, nilai pasar Bitcoin telah terpangkas lebih dari US$1 triliun.

"Pasar mata uang digital semakin menantang pada bulan ini. Yang jelas akan ada penurunan di sana," ungkap Jonathan Padilla, Co-founder Snickerdoodle Labs, perusahaan blockchain yang bergerak di bidang perlindungan data.

Kepala ahli strategi pasar Miller Tabak + Co., Matt Maley mengatakan penjualan Bitcoin akan kelelahan dan mengalami kekalahan dalam titik tertentu.

"Begitu kelas aset menjadi lebih pudar, [investor] akan lebih percaya diri untuk kembali dan membelinya. Mereka tahu bahwa kripto tidak akan hilang, jadi mereka harus pindah kembali kepadanya tidak lama lagi," ujarnya.

Bitcoin semakin dipojokkan seiring dengan upaya regulator dari berbagai negara, seperti Rusia, Inggris, Singapura, dan Spanyol untuk mengintervensi perusahaan kripto yang sedang berkembang di kawasan tersebut.

Sementara itu, pengetatan kebijakan moneter di Amerika Serikat diyakini akan diikuti dengan kenaikan suku bunga pada tahun ini.

Hal ini mengisyaratkan pasar kripto tengah terombang-ambing layaknya ekuitas dan aset berisiko tinggi lainnya.

"Kripto bereaksi terhadap jenis dinamika global yang sama yang membebani aset berisiko," kata Stephane Ouellette, Kepala Eksekutif dan salah satu pendiri platform kripto FRNT Financial.

Administrasi Biden juga tengah mempersiapkan beleid mengenai aset digital pada bulan depan dan telah menugaskan lembaga federal untuk menilai risiko dan peluang yang ditimbulkan.

Harga Bitcoin anjlok hingga US$34.042,78 pada Sabtu, turun sebesar 7,2 persen. Aset digital lainnya juga turun dengan Ethereum turun 12 persen. Solana dan Cardano masing-masing turun setidaknya 17 persen, menurut Coinbase.

Sementara itu, Bloomberg Galaxy DeFi Index yang mengukur pergerakan koin digital menunjukkan penurunan hingga 14 persen sepanjang pekan ini.

Penurunan Bitcoin telah melenyapkan valuasi pasar sekitar US$600 miliar dan lebih dari US$1 triliun telah hilang dari pasar kripto secara agregat.

Kendati masih ada persentase kerugian yang lebih besar, penurunan kali ini menjadi yang terbesar kedua dalam dolar untuk Bitcoin dan pasar agregat, menurut catatan Jumat dari Bespoke Investment Group.

Sebelumnya, penurunan Bitcoin terbesar pernah terjadi pada musim panas lalu, pada akhir Juli yang menghapus US$646 miliar.

Sekitar 290.000 pedagang menutup posisi mereka selama 24 jam hingga Jumat malam di New York, dengan total likuidasi lebih dari US$1,1 miliar, menurut data dari Coinglass.

Masih harus dilihat apakah penurunan Bitcoin di bawah level psikologis US$40.000 akan menjadi titik belok. Pendukung kripto mengatakan likuidasi berat sering kali berfungsi untuk membantu memperkuat dasar baru di pasar.

"Ketakutan dan kegelisahan di kalangan investor sangat terasa. Jika kita melihat aksi jual yang lebih besar dalam ekuitas, perkirakan The Fed akan turun tangan secara verbal untuk menenangkan dan saat itulah Bitcoin dan kripto lainnya akan bangkit," kata Antoni Trenchev, Managing Partner di Nexo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper