Bisnis.com, JAKARTA - Toyota Motor Corp., mengatakan kemungkinan tidak akan mencapai target produksi sebesar 9 juta mobil pada tahun fiskal ini sampai Maret 2022 diakibatkan kelangkaan chip.
Dilansir Bloomberg pada Selasa (18/1/2022), produsen mobil No. 1 dunia itu menyatakan memangkas produksi menjadi 700.000 unit pada Februari, sekitar 150.000 unit lebih rendah dari target awal pada bulan ini.
Hal itu disebabkan oleh krisis semikonduktor karena permintaan yang berkelanjutan di seluruh industri. Toyota tidak menetapkan target tahunan baru, hanya mengatakan bahwa output akhir diprediksi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Sebelumnya, Toyota telah memangkas perkiraan produksi tahunannya pada September seiring dengan langkah penguncian di Asia Tenggara yang mengganggu kemampuannya untuk mendapatkan bagian-bagian penting dari wilayah tersebut.
"Kami berada dalam fase pemulihan produksi, tetapi kami belum dapat memenuhi target setinggi yang kami rencanakan sebelumnya," kata Kazunari Kumakura, Kepala Pembelian Toyota pada Selasa.
Dia mengatakan akan sangat sulit untuk memenuhi perkiraan sebelumnya untuk produksi tahunan dalam kondisi saat ini.
Baca Juga
Bahkan dengan pemangkasan pada Februari, Toyota masih berupaya memenuhi produksi hingga sekitar 5 persen lebih banyak kendaraan bulan depan dibandingkan tahun sebelumnya, ketika jumlah produksi mencapai 668.001.
Tingkat produksi yang tinggi telah direncanakan untuk bulan Maret dan tahun fiskal berikutnya, kata Kumakura.
"Masih ada risiko. Dan dengan Covid yang terus menyebar, kondisinya sulit dibaca," tambahnya.