Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia Januari–Desember 2021 mencapai US$231,54 miliar atau naik 41,88 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.
"Naik cukup tinggi 41,88 persen, artinya secara nilai itu naik cukup tajam dibandingkan tahun 2020," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono.
Dia menambahkan ekspor nonmigas mencapai US$219,27 miliar atau naik 41,52 persen.
"Kinerja ekspor kita cukup mengembirakan semoga tren ini berlanjut di 2022 dan itu berdampak pada pemulihan ekonomi kita," paparnya.
Secara komoditas, penyumbang ekspor tertinggi pada 2021 adalah bahan bakar mineral US$32,84 miliar dengan share 14,98 persen, diikuti oleh lemak dan minyak nabati US$32,83 miliar atau 14,97 persen. Adapun, bahan bakar mineral termasuk batu bara dan minyak nabati ini termasuk minyak sawit atau CPO.
Sementara itu, dari sektornya, penyumbang terbesar adalah industri pengolahan yang naik 35,11 persen atau sebesar US$177,11 miliar sepanjang 2021.
Baca Juga
Kemudian dari share-nya, industri pengolahan tercatat 76,49 persen. Kemudian, ekspor terbesar kedua adalah pertambangan sebesar US$37,92 miliar dan share-nya 16,38 persen pada 2021.