Bisnis.com, JAKARTA - Tren surplus neraca perdagangan Indonesia diperkirakan masih terjadi Desember 2021.
Namun demikian, surplus neraca perdagangan pada akhir 2021 diperkirakan akan menyusut jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Desember 2021 sebesar US$3,16 miliar, turun dari US$3,51 miliar pada November 2021.
Dia mengatakan, kondisi ini dipengaruhi oleh kinerja ekspor yang relatif solid, didorong oleh kuatnya permintaan eksternal dan kenaikan harga komoditas, sementara pelonggaran PPKM meningkatkan permintaan impor.
“Kami memperkirakan ekspor Indonesia pada Desember 2021 akan tumbuh sebesar 43,04 persen secara tahunan [year-on-year/yoy],” katanya, Jumat (15/1/2022).
Faisal menjelaskan, kinerja ekspor pada Desember 2021 didorong oleh harga batu bara dan CPO terus menguat.
Baca Juga
Sementara itu, dia memperkirakan impor Indonesia pada Desember 2021 akan tumbuh sebesar 41,99 persen secara tahunan, lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 52,62 persen.
Peningkatan impor ini pun didukung oleh PMI manufaktur Indonesia yang masih dalam wilayah ekspansi,serta didorong oleh harga minyak naik.