Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menargetkan dapat menyerap kunjungan 330 juta wisatawan nusantara dan 17 juta wisatawan asing setelah pembentukan Holding BUMN Pariwisata & Pendukung atau PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero).
Direktur Marketing PT Aviasi Pariwisata Indonesia Maya Watono mengatakan perseroannya tengah melakukan integrasi bisnis untuk mengoptimalkan aset di bidang pariwisata. Harapannya, integrasi itu dapat mendongkrak capaian kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi unggulan yang sudah disiapkan pemerintah.
“Ekpektasinya besar untuk mendongkrak kembali pariwisata yang sempat terpuruk, targetnya 17 juta wisatawan mancanegara dan 330 juta wisatawan nusantara dan kembali mendongkrak 4,5 persen GDP,” kata Maya saat mengadakan konferensi pers daring, Jumat (14/1/2022).
Kendati demikian, Maya mengatakan perseroannya bakal berfokus untuk peningkatan jumlah kunjungan wisatawan nusantara seiring usaha pengendalian pandemi tahun ini. Fokus pada wisatawan domestik itu juga bakal menjadi arah bisnis holding pariwisata ke depan lantaran potensi pasar yang relatif besar.
“Domestik itu potensinya besar seperti di China itu mengunggulkan domestik. Kita rasionya 80 persen domestik, kita harus dorong perputaran wisatawan nusantara ini,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan holding BUMN pariwisata yang diberi nama PT Aviasi Pariwisata Indonesia dengan merek dagang Injourney bakal fokus mengembangkan pariwisata domestik untuk memenuhi kebutuhan turis dalam negeri dan luar negeri.
Baca Juga
"Kami membentuk Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung tidak lain ingin memfokuskan bagaimana kesempatan membangun dan menciptakan potensi pariwisata domestik yang potensinya masih sangat besar tetapi kurang terintegrasi. Oleh karena itu, kita mencoba mengintegrasikan semua, baik infrastrukturnya, termasuk software artinya kegiatan-kegiatan di dalamnya," urainya, dikutip Jumat (14/1/2022).
Lebih lanjut, wisatawan mancanegara Indonesia pada 2019 mencapai 16 juta orang, sementara saat Covid-19 terjadi jumlah tersebut merosot 70 persen menjadi hanya 4 juta orang. Adapun, wisatawan domestik Indonesia hanya turun 30 persen menjadi 330 juta orang.
Jika membandingkan dari segi jumlah wisatawan, tentunya wisatawan domestik masih lebih tinggi dalam angka dibandingkan dengan wisatawan mancanegara yang hanya 1,5 persen dari total wisatawan.