Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan penyedia jasa groundhandling PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) ikut merasakan imbas pandemi Covid-19 dengan memangkas hingga 700 karyawan.
Direktur Utama PT JAS Adji Gunawan memperkirakan sejumlah efisiensi masih akan dilakukan perusahaan hingga pada 2022. Mulai dari pengurangan jumlah karyawan hingga bentuk efisiensi lainnya guna menyeimbangkan dengan kondisi jumlah penerbangan selama pandemi Covid-19.
Saat ini, paparnya, tinggal 2.300 karyawan yang masih dimiliki oleh JAS. Berdasarkan catatannya, perusahaan terpaksa memangkas jumlah karyawan mulai dari 600 sampai 700 orang.
“Kan sekarang jumlah karyawan sudah berkurang. Efisiensi masih berlanjut tahun ini,” ujarnya, dikutip Rabu (12/1/2022).
Adji menuturkan dampak pandemi telah memukul jumlah pergerakan penerbangan maskapai yang dilayani perusahaan berkurang dari 100 pesawat per hari menjadi hanya 60 unit per hari. Sebab sebagian besar mitra perusahaan adalah maskapai asing.
“Kami juga memberlakukan work from home dan additional day off. Itu menyumbang 15 persen terhadap efisiensi perusahaan,” tutur Adji.
Dia juga mengakui bahwa kinerja perseroan terus menurun semenjak pandemi. Dia mengatakan apabila pemdapatan sepanjang 2020 mengalami penurunan hingga 50 persen. Kondisi tak jauh beda juga dialami JAS pada 2021.
Di tengah penurunan penumpang pesawat JAS masih optimistis untuk pergerakan kargo. Terlebih dengan adanya komoditas yang biasanya diangkut melalui jalur laut sekarang menggunakan pesawat.
Perusahaan pun lebih banyak menyediakan groundhandling untuk penerbangan kargo dengan porsi 75 persen. Perusahaan juga mengandalkan frekuensi penerbangan repatriasi dan pengangkutan vaksin Covid-19.