Bisnis.com, JAKARTA - Seorang remaja berumur 19 tahun di Jerman mengklaim berhasil meretas 25 mobil Tesla Inc., di 13 negara.
Dia mengatakan dalam serangkaian unggahan di akun Twitter-nya bahwa cacat perangkat lunak memungkinkannya untuk mengakses sistem perintis kendaraan listrik (EV).
David Colombo yang menyebut dirinya seorang spesialis teknologi informasi mengatakan bahwa cacat perangkat lunak memungkinkan dia untuk membuka kunci pintu dan jendela, menyalakan mobil tanpa kunci dan menonaktifkan sistem keamanan mobil.
"Saya pikir itu cukup berbahaya, jika seseorang dapat memutar musik dari jarak jauh dengan volume penuh atau membuka jendela/pintu saat Anda berada di jalan raya," tulisnya di Twitter, Selasa (11/1/2021).
Colombo juga mengklaim bahwa dia bisa mengetahui apakah pengendara mobil berada di dalam mobil atau tidak, serta bisa menyalakan sistem suara stereo dan menyalakan lampu.
Dia tidak mengungkapkan secara detail kerentanan perangkat lunak, tetapi dia mengatakan kecacatan tidak berada pada perangkat lunak Tesla atau infrastrukturnya.
Baca Juga
Hanya sedikit pemilik mobil Tesla yang terdampak, tambahnya. Utas Twitter-nya mendapat tanggapan yang kuat, dengan lebih dari 800 retweet dan lebih dari 6.000 like.
"Ini utamanya kesalahan pemilik [& pihak ketiga]. Ini akan dijelaskan lebih detail dalam tulisan saya. Tapi senang melihat Tesla mengambil tindakan sekarang," kata Colombo setelah menanggapi pertanyaan dari Bloomberg News.
Menurut sebuah laporan online, Tesla yang berbasis di AS mengalami kerentanan platform di mana peneliti keamanan dapat mendaftarkan kendaraan mereka sendiri untuk pengujian, yang dapat disetujui sebelumnya oleh Tesla. Perusahaan membayar hingga US$15.000 agar memenuhi syarat kerentanan.
Colombo kemudian men-tweet bahwa dia telah menghubungi tim keamanan Tesla, dan mengatakan mereka sedang menyelidiki masalah tersebut.