Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Sandiaga Suntik Pendanaan Seri A untuk Xurya Senilai Rp308 Miliar

Pendanaan seri A dari Saratoga, East Ventures, Schneider Electric, dan New Energy Nexus Indonesia akan dialokasikan untuk pengembangan teknologi dan sumber daya manusia demi mempercepat akselerasi transisi energi bersih.
Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (2/2/2021)./ANTARA FOTO-Ahmad Subaidi
Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (2/2/2021)./ANTARA FOTO-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) membukukan pendanaan seri A senilai US$21,5 juta atau setara Rp308 miliar pada 2022. 
 
Pendanaan ini dipimpin oleh perusahaan modal ventura East Ventures dan perusahaan milik Menteri Pariwisata Sandiaga Uno PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG)
 
Suntikan pendanaan tersebut  juga disalurkan oleh investor lama Xurya Daya yakni Schneider Electric dan New Energy Nexus Indonesia.
 
Managing Director Xurya Daya Indonesia Eka Himawan mengatakan bahwa perusahaan akan mengalokasikan pendanaan ini untuk melanjutkan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di dalam negeri. 
 
Dia menyebut bahwa pertumbuhan permintaan pemasangan PLTS atap meningkat hingga tiga kali lipat sepanjang 2021. Adapun pendanaan ini akan membantu perusahaan dalam mencapai visi jangka panjang menjadi pemimpin dalam penyediaan teknologi dan solusi untuk energi bersih dan berkelanjutan. 
 
“Kami mengapresiasi dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh para investor, partner dan customer untuk membantu kami dalam mempercepat transisi energi baru terbarukan di Indonesia sejak Xurya berdiri 3 tahun yang lalu," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (12/1/2022). 
 
Selain itu, pendanaan seri A tersebut juga akan dialokasikan untuk pengembangan teknologi dan sumber daya manusia demi mempercepat akselerasi transisi energi bersih.
 
East Ventures dan Saratoga yang memimpin putaran pendanaan ini memiliki banyak portofolio dalam investasi ke perusahaan rintisan (startup) di tahap awal dan tahap lanjutan dari berbagai industri, termasuk industri sosial dan lingkungan. 
 
Partisipasi East Ventures, sebagai perusahaan venture capital  yang terbuka pada seluruh sektor (sector-agnostic) dan telah mendukung lebih dari 200 perusahaan di Asia Tenggara serta menjadi pelopor modal ventura di Indonesia, mengukuhkan  dukungannya terhadap komitmen Xurya dalam mengembangkan lanskap energi terbarukan dan isu perubahan iklim di Indonesia.
 
Managing Partner East Ventures Roderick Purwana mengatakan bahwa perusahaanya percaya bahwa pentingnya berinvestasi pada perusahaan yang tepat. Tidak hanya untuk mengejar profit, melainkan memberi dampak pada sosial dan lingkungan. 
 
“Kami sangat senang bisa mendukung tim Xurya sejak awal perjalanan mereka dalam menciptakan revolusi energi yang bersih dan berkelanjutan di Indonesia serta melindungi bumi, platform terbesar kita," katanya
 
President Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk., Michael Soeryadjaya mengatakan langkah ini merupakan kesempatan yang baik bagi Saratoga untuk memperkuat dukungan di sektor teknologi Energi Baru & Terbarukan (EBT) yang kini menjadi salah satu sumber energi prioritas. Dia meyakini bahwa PLTS atap akan memberikan solusi bagi tersedianya energi bersih, ramah lingkungan dan keberlanjutan. 
 
“Pertumbuhan kapasitas terpasang PLTS Atap yang sangat pesat dalam tiga tahun terakhir membuktikan bahwa kebutuhan terhadap industri teknologi EBT ini semakin tinggi di Indonesia." terangnya. 
 
Selain itu, pendanaan ini juga didukung oleh New Energy Nexus Indonesia. Perusahaan ini telah menyelesaikan investasinya di lima perusahaan energi terbarukan di Indonesia sepanjang 2021. Kemudian, Schneider Electric turut menyalurkan dana untuk Xurya melalui Schneider Electric Energy Access Asia (SEEAA). 
 
Hingga akhir tahun 2021, Xurya telah mengoperasikan 57 PLTS Atap. Saat ini perusahaan rintisan bergerak pada jasa sewa PLTS tersebut, sedang membangun proyek serupa di 38 lokasi lainnya dari berbagai industri dan bisnis. 
 
 
Beberapa pelanggan mereka berasal dari perusahaan manufaktur,, cold storage, hotel, hingga pusat perbelanjaan yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Selatan dan Utara serta Sulawesi Selatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper